Yogyakarta (Antara Jogja) - Pertumbuhan ekonomi 5,8 persen sesuai target APBN 2015 masih memungkinkan tercapai pascakenaikan harga bahan bakar minyak, jika kinerja investasi terus digenjot, kata ekonom dari Universitas Gadjah Mada Sri Adiningsih.
"Saya kira pertumbuhan ekonomi 8,5 persen masih memungkinkan tercapai jika kinerja investasi terus digenjot," kata dia di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM itu, awal pemerintahan Presiden Joko Widodo merupakan momentum strategis untuk menarik investor asing maupun domestik lebih besar.
Peningkatan kinerja investasi, kata dia, dapat didukung dengan mempermudah perizinan dengan menggencarkan service satu pintu ("one stop service").
"`Sekarang timing`-nya sudah tepat untuk menarik inevastor dari berbagai sektor," kata dia.
Selain itu, dunia usaha sebagai sektor penggerak perekonomian, menurut Sri juga perlu mendapatkan dukungan khusus baik fiskal maupun nonfiskal.
"Tentu kompensasi bagi masyarakat berupa pencanangan melalui kartu sejahtera juga harus merata dalam rangka menjaga daya beli masyarakat," kata dia.
Sementara itu, ia menilai kebijakan pemerintahan Jokowi dalam menaikkan harga BBM bersubsidi baik solar serta premium Rp2.000 per liter sudah tepat. Pasalnya, kenaikan itu seperti yang dikehendaki yakni maksimal Rp2.000, tidak seperti yang diwacanakan sebelumnya mencapai Rp3.000 per liter.
Kebijakan tersebut, menurut dia merupakan pilihan tunggal pemerintah untuk memperluas ruang fiskal dalam APBN 2015.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Presiden: Pertumbuhan ekonomi nasional 5,11 persen tumbuhkan optimisme
Selasa, 7 Mei 2024 18:27 Wib
Airlangga: Sejak 2015, ekonomi Indonesia tumbuh tinggi
Selasa, 7 Mei 2024 5:40 Wib
Reformasi ekonomi menjaga fundamental ekonomi RI kuat
Senin, 6 Mei 2024 10:45 Wib
Ekonomi stabil jadikan industri EV Indonesia mampu berkembang
Minggu, 5 Mei 2024 14:57 Wib
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Negara Barat minta pasokan senjata ke Israel dikurangi
Rabu, 1 Mei 2024 20:28 Wib
IHC-Singapura perkuat Bali International Hospital jadi tujuan wisata medis
Selasa, 30 April 2024 19:28 Wib
Kemenkumham DIY mengingatkan pelaku ekraf tidak terlambat daftarkan HKI
Senin, 29 April 2024 16:41 Wib