Sleman (Antara Jogja) - Direktorat Reserse Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta membekuk lima kawanan pelaku pencurian dengan pemberatan di sekolah-sekolah di sejumlah provinsi.
"Kawanan pelaku pencurian dengan pemberatan (curat) ini spesials melakukan aksi kejahatannya di sekolah-sekolah dengan sasaran komputer," kata Wakil Direktur Reserse Umum Polda DIY AKBP Djuandhani, Senin,
Menurut dia, selain menangkap lima pelaku, pihaknya juga menyita barang bukti berupa puluhan unit komputer.
"Oleh para pelaku, barang bukti hasil kejahatan mereka ini dijual melalui media `online` seharga Rp1,5 juta per unit," katanya.
Ia mengatakan para pelaku tersebut adalah NRL alias Brewok warga Sleman, AM warga Sleman, MT dan UD warga Ambon, Maluku, serta GSY warga Solo, Jawa Tengah.
"Para pelaku ini masing-masing memiliki peran, satu orang sebagai penggambar yang mengamati kondisi sekolahan, satu orang sebagai sopir, dan sisanya sebagai eksekutor pencurian," katanya.
Djuhandhani mengatakan mereka ditangkap pada Minggu (7/12) pukul 03.00 WIB, sesaat setelah melakukan pencurian di SD Kabekelan 2 Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah.
"Setelah dilakukan pengembangan penyidikan dari para pelaku, kami berhasil menangkap penadah hasil curian di Solo," katanya.
Ia mengatakan para pelaku tersebut semuanya merupakan residivis dalam kasus yang sama.
"Barang bukti yang diamankan dari para pelaku saat tertangkap tangan mencuri di SD Kabekelan 2 Kutowinangun, Kebumen yakni satu `laptop` Toshiba, satu `netbook` Axioo, satu `laptop` Dell, satu proyektor Acer, satu CPU, dan satu kamera," katanya.
Dalam pemeriksaan sementara, kawanan pelaku ini mengaku telah melakukan pencurian di tujuh sekolah di DIY.
Masing-masing, SMP Muhammadiyah 1 Pundong, Bantul berdasarkan laporan 6 Desember 2014, SMPN 3 Banguntapan, Bantul berdasarkan laporan 28 Oktober 2014, SDN Ledoknongko, Turi, Sleman berdasarkan laporan 6 November 2014, SDN Soprayan, Pakem, Sleman berdasarkan laporan 19 Maret 2014, SD Banyakan, Piyungan, Bantul berdasarkan laporan 15 November 2014.
Kemudian, SD Banaran 3 Playen, Gunung Kidul berdasarkan laporan 3 Desember 2014, dan SD, Kalisari, Temon, Kulon Progo berdasarkan laporan 1 Desember 2014.
(V001)
Berita Lainnya
Pemda mengusulkan 2.944 formasi kebutuhan ASN DIY pada 2024
Minggu, 5 Mei 2024 6:36 Wib
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Gubernur DIY: Syawalan momentum pemersatu melalui silaturahim
Jumat, 3 Mei 2024 17:18 Wib
Bulog agar perkuat cadangan pangan di Sleman, DIY, dari produksi dalam negeri
Jumat, 3 Mei 2024 9:05 Wib
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Pemerintah menetapkan Desa Nglanggeran di Gunungkidul, DIY, menjadi Desa Keuangan
Jumat, 3 Mei 2024 0:09 Wib
Hari Buruh 2024, Eko Suwanto desak pemda naikkan UMP DIY agar buruh lebih sejahtera
Kamis, 2 Mei 2024 22:38 Wib
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto komitmen tingkatkan kesejahteraan guru
Kamis, 2 Mei 2024 22:34 Wib