Sleman, (Antara Jogja) - Bupati Sleman Sri Purnomo meluncurkan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas, di Sendang Gerjen, Margomulyo, Kecamatan Seyegan, Senin.
"Pemerintah Kabupaten Sleman menyambut baik penyelenggaraan program Penataan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Berbasis Komunitas atau PLPBK di Desa Margomulyo ini," kata Sri Purnomo di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut dia, melalui kegiatan PLPBK, diharapkan akan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman di Margomulyo, sehingga menjadi layak huni, produktif, serta mampu menciptakan suasana yang harmonis atau "living in harmony".
"Pada akhirnya, melalui PLPBK dapat semakin menurunkan angka kemiskinan di Margomulyo," katanya.
Ia mengatakan, Pemkab Sleman telah berupaya melakukan penanganan masalah kemiskinan secara terintegrasi dan terpadu. Secara umum apabila dilihat dari persentase KK miskin, angka kemiskinan memperlihatkan penurunan.
"Angka kemiskinan pada 2014 menjadi 11,85 persen dengan jumlah KK miskin 43.798 atau 150.002 jiwa miskin dan 53.763 rentan miskin. Sedangkan jumlah KK pada tahun 2014 yaitu 369.534," katanya.
Sementara pada 2013 persentase kk miskin masih sebesar 13,89 persen dengan jumlah KK miskin yaitu 45.037 KK yang terdiri 155.914 jiwa miskin dan 59.502 rentan miskin dengan total jumlah KK pada 2013 yaitu 324.141 KK.
"Namun demikian, perlu dicermati lebih detail lagi, agar upaya menurunkan angka kemiskinan yang dilakukan dapat lebih optimal," katanya.
Sri Purnomo mengatakan kegiatan tersebut mampu mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan serta merupakan bukti konkret kemitraan antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam menata lingkungan di Desa Margomulyo.
"PLPBK merupakan cerminan dari sebuah proses pembangunan yang bersifat `bottom up`, maka dari itu kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan hendaknya mampu dilaksanakan dengan baik dan berkesinambungan," katanya.
Bupati berpesan kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk organisasi pemeliharaan dan pemanfaatan yang telah dibentuk, untuk dapat melaksanakan kegiatan yang ada secara berkesinambungan dan mengembangkannya sesuai dinamika masyarakat setempat.
"Yang terpenting adalah dengan kegiatan PLPBK ini, Desa Margomulyo harus menjadi kawasan yang sehat, harmoni serta harus sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan," katanya.
Ia mengatakan, dalam menangani masalah kemiskinan, Pemkab Sleman telah melaksanakan beberapa kebijakan mulai dari program distribusi asset, perguliran modal, pemberian kredit lunak, pelatihan keterampilan, hingga pengembangan industri rumah tangga dan industri menengah.
Ketua panitia pembangunan Suwandi mengatakan, pembangunan fisik program PLPBK Desa Margomulyo menggunakan dana BLM PLP-BK sebesar Rp850 juta dan digunakan untuk membiayai tiga kegiatan yaitu pembangunan jalan dan drainase dengan dana Rp350 juta dilaksanakan kelompok swadaya masyarakat (SKM) Mulyo Manunggal.
"Kemudian pembangunan penerangan jalan umum (PJU) dengan alokasi dana sebesar Rp130 juta dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) Asri Mulyo dan pembangunan Ruang Terbuka Hijau dengan dana sebesar Rp370 juta dilaksanakan oleh kelompok swadaya masyarakat (KSM) Sumber Mulyo," katanya. ***4***
(U.V001)
Berita Lainnya
24 homestay di Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, DIY, peroleh kucuran dana
Jumat, 3 Mei 2024 0:21 Wib
Autoconz hadirkan teknologi 3D printing konstruksi solusi masalah perumahan
Sabtu, 9 Maret 2024 0:26 Wib
Pemerintah jajaki minat pengusaha perumahan di IKN
Jumat, 8 Maret 2024 7:12 Wib
Indonesia alokasikan pembiayaan perumahan 2024 Rp13,72 triliun
Rabu, 28 Februari 2024 8:59 Wib
Apernas DIY: Hunian sederhana sehat makin diminati masyarakat
Sabtu, 27 Januari 2024 15:33 Wib
Kampung Akuarium Jakarta sabet penghargaan perumahan Asia Pasifik
Senin, 30 Oktober 2023 5:56 Wib
Milenial-gen Z minati properti rumah tapak
Jumat, 6 Oktober 2023 7:00 Wib
DPRD Kulon Progo bahas Raperda yang mengatur pengembangan perumahan
Kamis, 14 September 2023 22:52 Wib