Bantul (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengapresiasi upaya Tim SAR Parangtritis menyelamatakan seekor lumba-lumba yang terdampar di Pantai Parang Endog sebelum akhirnya mati, Rabu (8/4).
"Kami apresiasi kerja Tim SAR yang peduli dan sudah berupaya melakukan penyelamatan karena bagaimanapun juga teman-teman SAR yang tahu duluan," kata Kasi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir DKP Bantul Isti Wasono di Bantul, Kamis.
Menurut dia, seekor lumba-lumba jenis hidung botol yang terdampar di wilayah pantai sebelah barat Pantai Parangtritis pada Rabu (8/4) sekitar pukul 15.00 WIB tersebut dalam kondisi sakit dengan dua luka di bagian tubuhnya, sebelum akhirnya mati.
Ia mengatakan, upaya SAR melakukan penyelamatan dengan mendorong ke tengah laut sebelum mati sudah sesuai anjuran pemerintah, sebab hewan mamalia tersebut merupakan hewan yang dilindungi pemerintah sehingga harus diselamatkan.
"Lumba-lumba adalah hewan yang dilindungi sehingga harus diselamatkan, kemarin (jasad) sudah dikubur teman-teman SAR di depan Posko SAR, dengan kedalaman yang sesuai," katanya.
Sementara itu, saat ditanya terkait fenomena hingga ada lumba-lumba terdampar, secara pasti pihaknya belum bisa menjelaskan, karena ada beberapa kemungkinan hingga lumba-lumba terbawa arus ke tepi pantai.
"Bisa karena bingung karena terlepas dari rombongan, atau karena berkelahi dengan temannya, bisa juga karena sakit sehingga tidak kuat menahan arus terus minggir," katanya.
Ia juga mengatakan, pascakejadian tersebut pihaknya juga menerima informasi dari jejaring pecinta mamalia, bahwa di dua lokasi berbeda yakni wilayah Bali dan Kepulauan Seribu dalam minggu ini juga terjadi lumba-lumba terdampar.
"Sebelumnya di Bantul sekitar pantai Parangtritis juga terdampar seekor lumba-lumba terdampar dengan ukuran yang lebih kecil, namun berhasil diselamatkan karena bisa berenang setelah didorong ke tengah laut," katanya.
Sebelumnya, Komandan SAR Pantai Parangtritis, Bantul, Ali Sutanto mengatakan, lumba-lumba itu terlihat mondar-mandir di kawasan Pantai Parang Endog sejak pukul 14.00 WIB. Saat itu, anggotanya melihat adanya sirip lumba-lumba di tengah laut beberapa kali.
"Kemudian kami tunggu sampai (lumba-lumba) menepi, setelah menepi, kami lakukan penyelamatan dengan mendorong lumba-lumba tersebut kembali ke tengah laut," katanya.
Ali mengatakan, saat penyelamatan, terlihat dua luka robek, yakni pada tubuh bagian atas dekat kepala dan bagian bawah dekat ekor, bahkan darah terus mengalir dari luka tubuh lumba-lumba yang diperkirakan panjangnya sekitar dua meter tersebut.
"Setelah dikembalikan ke tengah laut, lumba-lumba ini kembali terdampar karena terbawa arus, saat menepi yang kedua kali, kondisinya sudah lemah, hingga kemudian mati," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
HNSI Pacitan : Pelaku penangkap lumba-lumba diduga nelayan "andon"
Minggu, 9 Januari 2022 18:27 Wib
Polres Pacitan selidiki dugaan penangkapan lumba-lumba di perairan Pacitan
Minggu, 9 Januari 2022 15:42 Wib
Pemerintah Meksiko memperluas suaka untuk lumba-lumba vaquita
Minggu, 22 April 2018 1:40 Wib
Hentikan Eksploitasi Lumba-Lumba
Kamis, 10 Oktober 2013 12:06 Wib
SAR Parangtritis berupaya selamatkan lumba-lumba terdampar
Rabu, 8 April 2015 18:58 Wib
SAR Pantai Parangtritis evakuasi lumba-lumba terdampar
Rabu, 4 Februari 2015 12:27 Wib