Yogyakarta, (Antara Jogja) - Hujan lebat yang diakibatkan munculnya daerah tekanan udara rendah di Samudera Hindia tepatnya di tenggara Pulau Jawa memicu peningkatkan intensitas hujan di Yogyakarta selama tiga hingga lima hari ke depan.
"Wilayah DIY seharusnya sudah mulai memasuki musim kemarau. Namun, terjadi gangguan cuaca yang menyebabkan intensitas hujan meningkat," kata Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Yuda Tintana di Yogyakarta, Kamis.
Selain di lokasi tersebut, gangguan cuaca jangka pendek juga terjadi di atas DIY yaitu munculnya daerah tekanan udara rendah dan pertemuan angin di atas Pulau Jawa. Gangguan cuaca itu memicu peningkatakan pembentukan awan hujan sehingga berpotensi meningkatkan curah hujan.
Pada Rabu (22/4) malam, hujan lebat yang mengguyur DIY menyebabkan tiga sungai yang mengalir di Kota Yogyakarta meluap menggenangi permukiman penduduk di sekitarnya dan memaksa sekitar 900 warga mengungsi.
Curah hujan yang terjadi pada Rabu (22/4) mencapai 129 milimeter per hari, dan intensitas curah hujan yang sama atau setidaknya lebih dari 50 milimeter per hari masih berpotensi terjadi selama gangguan cuaca berlangsung.
Hujan yang turun memiliki karakteristik turun dengan sangat lebat namun durasinya singkat dan biasanya disertai dengan angin serta petir. Hujan terjadi pada rentang waktu sore hingga malam hari.
"Masyarakat perlu lebih waspada terhadap dampak-dampak yang mungkin akan terjadi saat hujan lebat turun," katanya.
Sementara itu, warga yang terdampak luapan air sungai seperti warga di bantaran Sungai Code mulai membersihkan rumah dan lingkungannya usai tergenang air.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Vita Yulia mengimbau agar warga mewaspadai penularan leptospirosis yang berpotensi mengalami peningkatan usai terjadi luapan air sungai.
"Tikus yang biasanya bersarang di sungai pindah ke permukiman akibat air sungai meluap. Bisa saja, air kencing tikus membawa bakteri leptospira yang bisa menular ke warga," katanya.
Oleh karena itu, lanjut Vita, warga yang melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan perlu mengenakan perlindungan seperti sarung tangan atau sapatu boot dan langsung mencuci tangan, kaki dan badan hingga bersih menggunakan sabun. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Hujan lebat guyur Indonesia
Jumat, 3 Mei 2024 6:45 Wib
Bukan "heatwave", udara panas yang melanda RI
Kamis, 2 Mei 2024 10:20 Wib
Hujan petir guyur sebagian wilayah Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 6:45 Wib
Rusakkan puskesmas, sekolah, dan masjid, getaran gempa di Kabupaten Bandung, Jabar
Kamis, 2 Mei 2024 6:17 Wib
Akibat aktivitas sesar Garut, munculkan getaran gempa di Bandung, Jabar
Rabu, 1 Mei 2024 16:00 Wib
26 provinsi di Indonesia dilanda hujan lebat
Rabu, 1 Mei 2024 6:35 Wib
Usai letusan Gunung Ruang, Sulut, lima stasiun pendeteksi tsunami diefektifkan
Rabu, 1 Mei 2024 1:02 Wib
Warga gunakan masker, waspadai abu vulkanik Gunung Ruang, Sulut
Selasa, 30 April 2024 11:31 Wib