Yogyakarta jadi tuan rumah Festival Reog dan Jathilan

id festival reog

Yogyakarta jadi tuan rumah Festival Reog dan Jathilan

ilustrasi. FOTO ANTARA/Noveradika/12 ()

Yogyakarta (Antara Jogja) - Kota Yogyakarta akan menjadi tuan rumah Festival Reog dan Jathilan 2015 di kompleks Balai Kota Yogyakarta pada 7 Juni 2015 yang memperebutkan hadiah uang pembinaan senilai Rp135 juta.

"Setiap kota dan kabupaten di DIY akan mengirimkan wakilnya untuk festival ini, baik kelompok reog dan jathilan. Tahun ini adalah penyelenggaraan festival yang keenam kalinya," kata Kepala Seksi Objek dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata DIY Muhammad Halim di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, tujuan utama dari penyelenggaraan festival reog dan jathilan adalah untuk menjaga agar kesenian tradisi DIY tersebut tetap berkembang di masyarakat dan bisa mendukung pengembangan industri pariwisata di DIY.

Festival tersebut masing-masing diikuti enam kelompok reog dan jathilan. Kota Yogyakarta mengirimkan masing-masing dua kelompok reog dan jathilan karena bertindak sebagai tuan rumah.

"Kelompok reog dan jathilan yang dikirim oleh Kabupaten Bantul dan Gunungkidul adalah juara dari festival serupa di kedua kabupaten itu. Sedangkan kelompok dari kota dan kabupaten lain ditunjuk langsung," katanya.

Enam kelompok yang akan tampil untuk berlaga menjadi yang terbaik di kelompok reog adalah Wira Warungboto dari Kota Yogyakarta, Bekso Manggolo Wirotomo dari Bantul, Sindu Tohpati dari Sleman, Taruna Manggala Putra dari Kota Yogyakarta, Trimanunggal dari Kulonprogo, dan Tresno Budoyo dari Gunungkidul.

Sedangkan di kelompok jathilan akan tampil Turangga Kusuma dari Yogyakarta, Madya Laras dari Kota Yogyakarta, Turangga Mudha dari Gunungkidul, Turangga Panca Wisesa dari Sleman, Jaran Progresif dari Kulonprogo dan Mudho Manunggal dari Bantul.

"Setiap tahun, kelompok yang tampil selalu berbeda-beda. Juara tahun lalu, tidak boleh lagi tampil pada tahun ini," katanya.

Halim menjelaskan, setiap kelompok akan diberi waktu tampil selama 20 menit dan penilaian akan dilakukan pada sejumlah aspek seperti harmoni antar pemain, kreativitas yang ditampilkan serta atraktif atau tidaknya sebuah kelompok.

Sementara itu, salah satu anggota dewan juri RM Donny Megananda mengatakan, terdapat perbedaan yang jelas antara reog Yogyakarta dengan reog dari Ponorogo yang sudah terkenal.

"Reog dari Yogyakarta adalah reog keprajuritan, sedangkan dari Ponorogo dilengkapi dengan `dadak merak`," katanya.

Pada tahun lalu, juara untuk kelompok reog berasal dari Kota Yogyakarta yaitu kelompok Yodya Manggala dan untuk jathilan berasal dari Kabupaten Kulonprogo yaitu Langen Kuda Budaya. 
(E013)

Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024