Yogyakarta, (Antara Jogja) - Komisi Penanggulangan AIDS Kota Yogyakarta dinobatkan sebagai KPA tingkat kabupaten/kota terbaik se-Jawa pada 2015 karena dinilai memiliki kelembagaan, program dan administrasi yang baik.
"Susunan kelembagaan yang dimiliki KPA Kota Yogyakarta sudah lengkap, kami pun memiliki program yang jelas dan seluruh kegiatan tercatat dengan baik," kata Sekretaris KPA Kota Yogyakarta Kaswanto di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, sejumlah program kerja yang menjadi unggulan KPA Kota Yogyakarta adalah melibatkan warga di wilayah untuk ikut membantu menyukseskan penanggulangan HIV/AIDS.
Kota Yogyakarta sudah memiliki kelompok warga peduli AIDS (WPA) di 25 dari 45 kelurahan yang ada di wilayah tersebut. Kelompok itu ditetapkan berdasarkan keputusan lurah setempat.
"Warga yang masuk dalam kelompok WPA memperoleh pembekalan informasi mengenai HIV/AIDS sehingga bisa memberikan sosialisasi kepada warga lain," katanya.
Selain itu, lanjut dia, KPA Kota Yogyakarta memiliki 22 outlet penyaluran alat kontrasepsi berupa kondom guna mencegah penularan penyakit menular seksual.
"Peran pemerintah daerah untuk mendukung program KPA juga sangat baik. Kami memperoleh alokasi anggaran sekitar Rp314 juta pada tahun ini," katanya.
Di Kota Yogyakarta terdapat tujuh puskesmas yang bisa melayani pemeriksaan awal penyakit HIV/AIDS atau "voluntary counselling and testing" (VCT).
Ketujuh puskesmas tersebut adalah Gedongtengen, Umbulharjo I, Tegalrejo, Mergangsan, Wirobrajan, Mantrijeron dan Gondokusuman II. "VCT masuk dalam layanan komprehensif berkelanjutan (LKB)," katanya.
Sedangkan rumah sakit yang memiliki layanan serupa di antaranya adalah RS Panti Rapih, Bethesda, PKU Muhammadiyah, RS Joga dan RS Respira.
"Untuk ketersediaan antiretroviral (ARV) atau obat bagi penderita HIV/AIDS, bisa diperoleh di RS Sardjito secara gratis. Setiap penderita HIV/AIDS harus mengonsumsi obat ini secara teratur seumur hidup mereka," katanya.
Berdasarkan data KPA Kota Yogyakarta, total kasus HIV/AIDS di wilayah tersebut sejak 2004 hingga Maret 2015 mencapai 831 kasus, dengan 60 penderita meninggal dunia, 31 tidak diketahui dan 740 masih hidup. ***4***(E013)
(E013)
Berita Lainnya
PMJ meluncurkan aplikasi layanan kesehatan untuk orang dengan HIV/AIDS
Jumat, 19 Januari 2024 1:27 Wib
Pakar: 90 persen transmisi infeksi HIV dari ibu ke bayi
Rabu, 6 Desember 2023 1:40 Wib
Dinkes Kulon Progo memperkuat edukasi masyarakat cegah HIV/AIDS
Jumat, 1 Desember 2023 19:54 Wib
Desa Adat di Bali cegah HIV-AIDS
Minggu, 17 September 2023 6:49 Wib
Cegah HIV/AIDS, ada buku bahan ajar untuk guru
Sabtu, 17 Juni 2023 3:38 Wib
5.100 kasus baru ibu rumah tangga terjangkit HIV
Selasa, 9 Mei 2023 6:06 Wib
Pemkab Gunungkidul menargetkan "Three Zero" HIV dan AIDS 2030
Kamis, 1 Desember 2022 17:31 Wib
Gunungkidul menyediakan layanan konseling dan tes HIV di puskesmas
Senin, 5 September 2022 11:24 Wib