Gunung Kidul, (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menyalurkan sisa biogas di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Baleharjo untuk dimanfaatkan masyarakat di sekitar itu.
Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan (Kapedal) Gunung Kidul Irawan Jatmiko di Gunung Kidul, Senin, mengatakan pada 2016, pihaknya akan memanfaatkan biogas hasil dari TPAS Baleharjo untuk dimanfaatkan warga sekitar.
"Pada tahap awal kami akan menyalurkan di sekitar 20-an KK. Selama ini biogas hasil pengolahan sampah belum dimanfaatkan, sehingga mulai tahun depan akan dimanfaatkan untuk warga sekitar," kata Irawan.
Ia mengatakan anggaran yang dipersiapkan untuk memanfaatkan biogas tersebut sebesar Rp200 juta yang bersumber dari APBD 2016. Sehingga diharapkan TPAS mampu memberikan aspek positif bagi masyarakat sekitar.
Selama ini cerobong sampah hanya dibuang, nantinya akan diolah dan bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk rumah tangga. "Awal tahun kita buat, agar bisa sedera dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar," katanya.
Ia mengatakan kedepan pihaknya akan mengupayakan TPAS "zero plastik". Sehingga sebelum sampah masuk sudah disortir terlebih dahulu. Nantinya sampah plastik akan dicacah sehingga tidak menggangu lingkungan. Plastik tidak bisa terurai.
"Kami sudah punya alat pencacahnya, tinggal nanti digunakan saja," katanya.
Irawan mengatakan selain pembuatan biogas pihaknya akan melakukan penananaman pohon disekitar lokasi atau dikenal dengan sabuk hijau. Sejumlah pohon perindang seperti munggur, angsana, dan beberapa jenis pohon lainnya.
"Nantinya suasana di TPAS akan lebih kelihatan tertata," katanya.
Kedepan, target pemerintah kabupaten ialah memperoleh sertifikat adipura untuk TPAS. Selain itu, untuk mengurangi dampak buruk TPAS bagi warga sekitar.
"Kami terus berupaya. Target kami, TPAS memperoleh sertifikat Adipura. Untuk saat ini sertifikat adipura diberikan pada spot tertentu juga tidak hanya di kota," kata dia.
Sementara itu, salah seorang warga Baleharjo Bayu mendukung langkah pemkab untuk menata TPAS. Selama ini. masyarakat sekitar merasakan dampak negatif seperti bau, dan lalat saat musim penghujan tiba.
"Kami berharap pemkab merealisasikan secepatnya," katanya. ***1***
(KR-STR)
Berita Lainnya
Biogas menjadi fondasi pertanian modern ramah lingkungan di Indonesia
Selasa, 14 Mei 2024 0:43 Wib
Kementerian ESDM menyusun peta jalan pemanfaatan biogas berkelanjutan
Selasa, 23 Maret 2021 18:00 Wib
SMN 2019 - Peserta SMN Riau kunjungi desa pengolah biogas di Bantul
Minggu, 18 Agustus 2019 0:13 Wib
UGM kembangkan rumah mandiri energi di kawasan rawan bencana
Senin, 28 Januari 2019 20:26 Wib
600 instalasi biogas DIY selesai akhir November
Senin, 7 November 2016 20:48 Wib
Kapedal segera perbaiki sistem biogas TPAS Wukirsari
Selasa, 12 Juli 2016 22:07 Wib
Kulon Progo mendapat hibah biogas dari Kem-ESDM
Rabu, 30 September 2015 9:29 Wib
Peternak Kulon Progo dapat bantuan sembilan biogas
Senin, 8 Juni 2015 14:16 Wib