Yogyakarta bersiap terima mantan Gafatar gelombang tiga

id gafatar

Yogyakarta bersiap terima mantan Gafatar gelombang tiga

Ilustrasi, Sejumlah mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berkumpul di tempat penampungan sementara di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. (Foto ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho/aww/16.)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Pemerintah Kota Yogyakarta bersiap menerima kedatangan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara gelombang ketiga yang saat ini berada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.

"Dari informasi terakhir, ada 46 orang yang dijemput di Asrama Haji Donohudan dan sekitar 20 di antaranya adalah warga Kota Yogyakarta," kata Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Sukamto di Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, penanganan terhadap mantan anggota Gafatar gelombang tiga tidak akan berbeda jauh dibandingkan dengan penanganan kepada mantan anggota gerakan tersebut yang datang sebelumnya.

Pada gelombang pertama, tercatat 69 anggota gerakan berasal dari Kota Yogyakarta dan pada gelombang kedua tercatat sembilan orang.

Pada gelombang pertama dan kedua, seluruh mantan anggota gerakan yang mengaku berasal dari Kota Yogyakarta itu ditampung sementara di Gedung Transito setelah ditampung dari gedung Youth Center di Sleman.

Namun, pada kedatangan gelombang ketiga, Sukamto belum dapat memastikan apakah seluruh mantan anggota gerakan yang berasal dari Kota Yogyakarta akan kembali ditampung di Gedung Transito.

"Dari Donohudan, mereka akan ditampung di Youth Center. Selama di sana, kami akan lakukan pendataan ulang. Jika memang bukan warga Kota Yogyakarta, maka tidak akan dimasukkan dalam daftar. Minimal, mereka memiliki orang tua yang tinggal di Yogyakarta," katanya.

Ia mengisyaratkan akan langsung memulangkan mantan anggota gerakan tersebut ke kelurganya setelah dari Gedung Youth Center di Sleman.

Sukamto mengaku tidak mengalami kendala saat menangani mantan anggota gerakan tersebut.

"Proses pemantauan yang dilakukan oleh camat, koramil, dan polsekta setempat juga terus dilakukan dan sampai saat ini tidak ada laporan apapun," katanya.

Mantan anggota gerakan yang datang pada gelombang pertama dan kedua, semuanya sudah dikembalikan ke keluarganya masing-masing dengan diketahui camat setempat.

"Mereka ditangani seperti warga yang lain. Tidak ada perlukuan istimewa. Harapannya, mereka bisa kembali ke masyarakat dan masyarakat menerima dengan baik," katanya. ***2***

(E013)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024