PHRI DIY targetkan 350.000 wisman selama 2016

id wisatawan manca negara

PHRI DIY targetkan 350.000 wisman selama 2016

Karapan sapi (Foto antaranews.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Yogyakarta selama 2016 mencapai 350.000 orang, seiring dengan tingginya promosi yang dilakukan.

"Kami optimistis (wisatawan mancanegara) naik, karena tahun ini kami bersama-sama dengan Dinas Pariwisata DIY lebih maksimal mempromosikan wisata dan hotel hingga di luar negeri," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Istijab M Danunagoro di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, selain disebabkan gencarnya promosi wisata di dalam maupun luar negeri, kenaikan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dibanding 2015 yang mencapai 292.000 orang juga disebabkan mulai terasanya dampak pembebasan visa wisata bagi 174 negara.

"Kami yakin tahun ini pembebasan visa wisata sudah mulai terasa," kata dia.

Meski demikian, lanjut dia, untuk saat ini kondisi perhotelan di DIY masih memasuki musim sepi kunjungan atau "low season". Rata-rata tingkat hunian kamar mulai hotel melati hingga bintang lima masih mencapai 50 persen, atau menurun 20 persen dari kondisi normal.

"Musim sepi kunjungan ini kami perkirakan akan berlangsung hingga April 2016," kata dia.

Akibat sepinya tingkat hunian, menurut dia, praktik perang tarif antarhotel masih sulit dihindarkan. Perang tarif, kata dia, dilakukan mulai hotel bintang tiga hingga bintang lima.

"Perang tarif juga disebabkan terus meningkatnya jumlah hotel di Yogyakarta," kata dia.

Menurut dia, selain menggencarkan promosi, upaya peningkatan tingkat hunian juga diupayakan PHRI DIY dengan merencanakan "Paket Heboh" atau paket perjalanan wisata murah bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Ia mengatakan, "Paket Heboh" yang menawarkan potongan harga hingga 30 persen dari paket normal tersebut terdiri atas paket perjalanan wisata dan menginap di hotel mulai bintang dua hingga lima selama dua malam, dan paket tiga malam. "Untuk paket heboh sampai sekarang masih digodog," kata Istijab.

(L007)