Bantul (Antara Jogja) - Kuota siswa dari keluarga miskin yang tersedia dalam penerimaan peserta didik baru jenjang sekolah menengah atas negeri di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada tahun ajaran 2016/2017 telah terpenuhi.
"Sampai akhir pekan lalu dari kuota siswa miskin yang ditetapkan sudah seratus persen terpenuhi, bahkan di sejumlah sekolah tertentu dinyatakan kelebihan," kata Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Nonformal (Dikmenof) Bantul Masharun Ghozalie di Bantul, Senin.
Menurut dia, secara keseluruhan kuota siswa keluarga miskin dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA negeri ditentukan sebanyak 10 persen dari total daya tampung 4.659 siswa tersebar di 19 SMA negeri. Namun, siswa dari keluarga tidak mampu yang mendaftar sekitar 500 siswa.
Pendaftaran siswa baru dari keluarga miskin dijadwalkan lebih awal sebelum pelaksanaan PPDB secara real time online (RTO) di semua SMA negeri se-Bantul. Hal itu bertujuan memberi kesempatan siswa kurang mampu untuk mendaftar lebih awal sesuai dengan kuota.
Sementara itu, PPDB secara RTO di 19 SMA negeri se-Bantul yang akan dilaksanakan mulai 20 hingga 24 Juni nanti diterapkan dengan rayonisasi, menurutnya ada dua rayon besar, yaitu rayon satu terdiri atas sembilan sekolah dan rayon dua terdiri 10 sekolah.
Karena kuota siswa miskin terpenuhi, bahkan berlebih, kata Masharun, instansinya menyarankan agar sekolah terkait memasukkan berkas siswa sisa lebih tersebut secara reguler berbarengan dengan siswa umum lainnya atau tidak dikategorikan dari keluarga miskin.
"Kami motivasi Pihak sekolah untuk bisa mencari dana terkait dengan beasiswa bagi siswa miskin itu karena dari pemerintah hanya menyiapkan 10 persen. Makanya, kami dorong sekolah bisa bertanggung jawab mencarikan beasiswanya," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang masuk ke lembaganya ada empat sekolah yang siswa miskin melebihi kuota yang ada, yaitu SMA Negeri 1 Bantul, SMA Negeri 2 Bantul, SMA Negeri 1 Pajangan, dan?SMA Negeri 1 Jetis.
"Siswa miskin mendaftarkan ke sekolah yang dipertimbangkan bukan sekolah favorit, melainkan akses kedekatan dengan tempat tinggal, PPDB siswa miskin berbanding terbalik dengan PPDB? reguler," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Bawaslu Kulon Progo membuka pendaftaran panwascam untuk Pilkada 2024
Kamis, 2 Mei 2024 18:32 Wib
KPU Kulon Progo memperpanjang pendaftaran PPK Girimulyo
Selasa, 30 April 2024 18:01 Wib
PDI Perjuangan buka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta
Senin, 29 April 2024 23:06 Wib
Ketua Ormas PGN mengambil formulir pendaftaran cabup di PDIP Kulon Progo
Kamis, 25 April 2024 19:48 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran PPK Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 13:18 Wib
KPU Gunungkidul membuka pendaftaran anggota PPK Pilkada 2024
Rabu, 24 April 2024 21:10 Wib
Buruan, pendaftaran mahasiswa baru ITPLN 2024/2025 diperpanjang
Rabu, 24 April 2024 9:29 Wib
KPU Bantul buka pendaftaran anggota PPK untuk pilkada 2024
Selasa, 23 April 2024 13:54 Wib