Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta berharap nelayan atau pembudi daya iakn mampu menekan biaya pakan ikan dengan menjalankan program gerakan pakan ikan mandiri.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Sabtu, mengatakan gerakan pakan ikan mandiri (Gerpari) perlu terus disosialisasikan mengingat biaya pakan ikan air tawar masih cukup mendominasi pengeluaran nelayan.
"Sekarang pendapatan nelayan (budi daya ikan) sebagian besar masih terserap untuk biaya pakan yang bisa mencapai 70 persen dari biaya operasional pengembangan ikan," kata dia.
Menurut dia, DKP DIY memberikan perhatian khusus kepada pengembang ikan budi daya karena saat ini perikanan budi daya mendominasi hampir 90 persen produksi perikanan di DIY.
Ia menyebutkan, pada 2015 produksi perikanan budi daya mencapai 69.400 ton ikan air tawar, sementara perikanan tangkap hanya mencapai 5.556 ton ikan laut. Di DIY, jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan antara lain lele, nila, bawal, patin, gabus, serta udang faname.
Dengan kapasitas produksi yang besar, kontribusi ikan budi daya cukup membantu pemenuhan kebutuhan ikan masyarakat DIY yang setiap tahun meningkat.
Kebutuhan masyarakat terhadap ikan pada 2016 diperkirakan mencapai 29,89 kilogram (kg) per kapita per tahun, meningkat dari kebutuhan masyarakat pada 2015 yang masih mencapai 27,4 kg per kapita per tahun.
Oleh karena itu, dorongan penggunaan pakan ikan mandiri sebagai upaya menekan biaya pengembangan budi daya ikan, kata dia, perlu terus disosialisasikan. DKP DIY, menurut dia, telah menyosialisasikan hal itu melalui Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) ke hampir seluruh Kelompok Usaha Bersama (KUB) perikanan budi daya, sesuai yang diinstruksikan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Memang nelayan belum bisa lepas sepenuhnya dari pakan ikan impor, namun setidaknya dengan disertai pakan ikan mandiri bisa mengurangi biaya operasional yang dikeluarkan," kata dia.
Menurut dia, hingga saat ini baru ada empat kelompok pengembang pakan ikan mandiri di DIY yang sebagian besar menggunakan bahan baku alam seperti kacang-kacangan, ganggang, serta lenma menjadi pakan ikan apung.
L007
Berita Lainnya
Gunungkidul tebar benih ikan di empat telaga jaga ekosistem
Kamis, 25 April 2024 14:57 Wib
Produksi ikan konsumsi di Sleman capai 55.045 ton
Selasa, 23 April 2024 15:12 Wib
DKP Gunungkidul menebar 20.000 ekor benih ikan di perairan umum
Selasa, 23 April 2024 14:12 Wib
Cegah kematian, konsumsi ikan sarden dan teri
Minggu, 14 April 2024 14:42 Wib
DKP Gunungkidul pantau titik pendaratan ikan guna memastikan stok ikan
Senin, 1 April 2024 20:28 Wib
Ingin tetap sehat-bugar, simak kiat milih makanan berbuka dan sahur
Senin, 25 Maret 2024 10:29 Wib
Hilang kontak, kapal bermuatan tujuh ton ikan
Sabtu, 16 Maret 2024 16:23 Wib
DKP Kulon Progo mengawasi penjualan olahan ikan di Pasar Jagalan
Kamis, 14 Maret 2024 15:14 Wib