Pemkab resmikan Jembatan Sambiroto penghubung Sendangsari-Banyuroyo

id jembatan

Pemkab resmikan Jembatan Sambiroto penghubung Sendangsari-Banyuroyo

Ilustrasi (foto beritadaerah.com)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meresmikan pembangunan jalan dan jembatan Sambiroto yang menghubungkan Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, ke Desa Banyuroto, Kecamatan Nanggulan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kulon Progo Sukoco di Kulon Progo, Sabtu, mengatakan Jembatan Sambiroto dibangun di atas Sungai Serang dengan panjang 60 meter, lebar 7 meter, dan trotoar kanan kiri selebar 1 meter.

Pembangunan Jembatan Sambiroto menghabiskan anggaran sebanyak Rp9,389 miliar dengan menggunakan anggaran APBD 2015.

"Keberhasilan pembangunan Jembatan Sambiroto tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan masyarakat yang telah merelakan tanahnya untuk dibangun jembatan," kata Sukoco.

Dengan selesainya pembangunan jalan dan Jembatan Sambiroto, maka akses jalan yang menghubungkan Desa Sendangsari dan Banyuroto tersebut sudah terhubung dengan baik, karena sudah dapat memperpendek akses jalan masyarakat di wilayah Sendangsari, Sidomulyo dan sekitarnya yang akan berpergian ke arah utara atau ke wilayah Kecamatan Nanggulan.

Sukoco menambahkan Kulon Progo mempunyai jalan Kabupaten dengan panjang 667,75 kilometer dan selama 6 tahun sejak tahun 2011 sampai dengan 2016, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melaksanakan pembangunan jalan Kabupaten dengan panjang 347, 74 kilometer dengan total anggaran sebesar Rp335 miliar.

Biaya tersebut diantaranya untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan dengan nilai Rp283,8 juta serta untuk pembangunan dan pemeliharaan sebanyak 60 jembatan senilai Rp52,26 miliar.

"Sampai saat ini, jalan kabupaten sepanjang 512,38 kilometer atau 77 persen sudah baik," kata Sukoco.

Sementara itu, Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo berharap agar masyarakat dapat menggunakan akses jalan dan jembatan ini dengan baik.

Hasto mengharapkan supaya akses jalan dari Wates menuju Clereng diperbaiki dan diperlebar, karena Clereng juga merupakan Kota Wates.

Selain itu, Pasar Clereng yang masih kurang baik dan berada di bawah, hendaknya juga bisa dibenahi atau dipindah lokasinya ke tempat yang lebih tinggi dan strategis.

"Dari saya masih kecil hingga sekarang kondisi Pasar Clereng begitu saja, bagaimana kalau diperbaiki dan dibangun yang baru, tapi itu tergantung masyarakat sekitar," kata dia. 
KR-STR