Yogyakarta, (Antara Jogja) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi mengajak kader Nasyatul Aisyiyah ikut mengawal dan berkontribusi memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Saya berharap Nasyatul Aisyiyah menjadi salah satu organosasi perempuan yang ikut mendukung dan mengawal agenda perubahan di dunia pendidikan," katanya saat memberikan sambutan dalam pembukaan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah di Sportorium, Universitas Muhanmadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat.
Nasyatul Aisyiyah, menurut dia, diharapkan proaktif ambil bagian dalam peningkatan kualitas pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar.
"Dari sinilah (pendidikan usia dini dan sekolah dasar) karakter seorang anak dibentuk dan nilai-nilai keluhuran ditanamkan," kata dia.
Menurut dia, Nasyiatul Aisyiyah yang terdiri atas kaum muda perempuan yang terkonsolidasi dalam satu gerakan yang solid memiliki potensi yang besar dalam memajukan pendidikan nasional.
"Barisan kaum perempuan muda yang terkonsolidasi dalam satu gerakan perempuan yang solid akan melahirkan arus perubahan dahsyat, termasuk di sektor pendidikan," kata dia.
Hal itu pula, menurut dia, yang membuat kiprah Nasyatul Aisyiyah di dunia pendidikan sangat penting karena kaum perempuan memiliki kesempatan mengintegrasikan pola pengasuhan, pendidikan dan pengawasan anak.
Organisasi Nasyatul Aisyiyah yang identik dengan gerakan perempuan usia produktif merupakan kelebihan yang, kata dia, perlu diterjemahkan ke dalam strategi gerakan dengan program-program yang terencana.
"Nasyatul Aisyiyah perlu merumuskan program parenting yang tepat sehingga mampu menjadi sumber belajar dan bertanya bagi keluarga lain yang pendidikan anaknya mengalami masalah," kata dia.
Menurut dia, pendidikan keluarga menjadi kunci keberhasilan ketahanan keluarga dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul dan kompetitif.
Perhelatan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah yang terpusat di UMY hingga 28 Agustus itu akan membahas sejumlah isu spesifik, seperti gerakan advokasi perempuan dan anak untuk pencapaian Sustainability Development Goals, peran kebangsaan perempuan muda, keberdayaan ekonomi perempuan, serta inovasi gerakan perempuan.
Narasumber pada muktamar yang dihadiri 1.000 peserta dari 34 provinsi itu di antaranya Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
(T.L007)
.