Hisawana DIY akan kurangi kuota pengecer elpiji bersubsidi

id Hisawana DIY akan kurangi kuota pengecer elpiji bersubsidi

Hisawana DIY akan kurangi kuota pengecer elpiji bersubsidi

Elpiji 3kg (Foto antaranews.com)

Yogyakarta, (Antara Jogja) - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta akan menekan kuota elpiji tiga kilogram di kalangan pengecer dengan meminta pangkalan menambah persentase penjualan langsung kepada masyarakat.

"Kuota penjualan elpiji ke pengecer perlahan akan kami kurangi dengan merencanakan peningkatan persentase penjualan langsung ke masyarakat menjadi minimal 75 persen," kata Ketua Bidang Elpiji Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY Iwan Setiawan di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, saat ini persentase penjualan elpiji di tingkat pangkalan di DIY masih ditetapkan sesuai aturan lama yakni minimal 50 persen langsung ke masyarakat, dan 50 persen untuk dijual ke pengecer.

"Persentase itu kami tetapkan agar distribusi elpiji bersubsidi tepat sasaran kepada masyrakat yang berhak menerima," kata dia.

Selain mengurangi kuota penjualan untuk pengecer, menurut Iwan, masing-masing pangkalan elpiji bersubsidi juga diwajibkan mengisi "log book" yang berisi identitas konsumen dan volume pembeli agar nantinya bisa diketahui ke mana dan kepada siapa, pangkalan menjual barang dagangannya.

"Log book itu juga secara berkala kami pantau agar mudah memastikan penjualan sesuai peruntukannya atau tidak," kata dia.

Namun demikian, jika elpiji bersubsidi itu telah memasuki lingkungan pengecer, Hiswan Migas tidak lagi memiliki kemampuan untuk mengontrol, termasuk mengendalikan harga jual akhir di perdesaan sesuai harga eceran tertinggi (HET).

"Sehingga, jika masyarakat mau harga sesuai HET, kami hanya meminta untuk membeli langsung ke pangkalan," kata dia.

Iwan mendukung rencana pemeritah menerapkan distribusi elpiji tiga kilogram secara tertutup sebagai terobosan menjamin bahan bakar bersubsidi itu tepat sasaran.

"Saya yakin dengan mekanisme tertutup, distribusi akan lebih mendetail karena hanya masyarakat yang memiliki kartu saja yang bisa beli dengan harga subsidi," kata dia.

(T.L007)