Yogyakarta, (Antara Jogja) - Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta tengah melakukan kajian terhadap budaya Kalang, yang diyakini mengalami masa jaya pada zaman Kerajaan Mataram, untuk dihidupkan kembali sebagai bagian dari budaya yang berkembang di Yogyakarta.
"Melalui kajian ini, kami akan lebih mengerti mengenai budaya Kalang yang diketahui berkembang di Yogyakarta. Setelah mengerti, maka kami bisa melakukan upaya untuk mengaktualisasikan kembali tradisi budaya tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharso di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, salah satu bentuk aktualisasi budaya Kalang yang bisa dilakukan adalah melalui gelar tradisi budaya Kalang sehingga dapat diketahui oleh masyarakat secara luas.
Namun demikian, bentuk aktualiasi tidak hanya terbatas pada gelar tradisi saja tetapi pada pegetahuan yang lebih mendalam mengenai peran masyarakat Kalang dan pengaruhnya pada budaya masyarakat Yogyakarta, serta hubungan kekerabatan yang terjalin antara masyarakat Kalang dengan Mataram.
"Dari banyak literatur, masyarakat Kalang berasal dari Bali yang dibawa ke Yogyakarta pada masa Kerajaan Mataram," kata Eko.
Oleh karena itu, lanjut dia, budaya Kalang sangat menarik untuk dihidupkan kembali karena budaya tersebut menjadi bagian dari budaya masyarakat Yogyakarta khususnya di Kotagede.
Berbagai budaya masyarakat Kalang diketahui hampir sama dengan budaya di Bali. Salah satunya adalah "Kalang Obong" yaitu upacara membakar benda-benda yang disukai.
"Hampir mirip dengan Ngaben, hanya saja yang dibakar adalah boneka sebagai pengganti jasad," katanya.
Selain seni budaya, sejumlah peninggalan fisik dari budaya masyarakat Kalang di antaranya berupa rumah yang banyak tersebar di Tegalgendu Kotagede. Rumah tersebut biasanya berukuran besar dengan arsitektur yang megah.
Berdasarkan beberapa informasi yang sudah ada, lanjut Eko, masyarakat Kalang juga memiliki peran yang cukup besar terhadap Yogyakarta salah satunya pada saat terjadi perpindahan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta.
"Kami berharap, kajian mengenai budaya Kalang ini dapat diselesaikan tahun ini," katanya. ***4***
(E013)
Berita Lainnya
Memangkas stunting melalui tradisi "mitoni"
Rabu, 1 Mei 2024 0:39 Wib
PDIP Yogyakarta akan silaturahmi rekam aspirasi rakyat jelang Pilkada 2024
Selasa, 30 April 2024 4:44 Wib
PDI Perjuangan buka pendaftaran bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Yogyakarta
Senin, 29 April 2024 23:06 Wib
Kemenkumham Yogyakarta : Dua WNA manfaatkan "golden visa"
Senin, 29 April 2024 14:59 Wib
Perpustakaan Nasional dan Keraton Yogyakarta berkomitmen melestarikan naskah Nusantara
Minggu, 28 April 2024 22:25 Wib
Pengelola enam warisan dunia di Indonesia sepakati bentuk wadah bersama
Minggu, 28 April 2024 20:02 Wib
KA menuju Bandara YIA efisienkan perjalanan penumpang
Sabtu, 27 April 2024 12:55 Wib
Penyair Joko Pinurbo meninggal dunia, dimakamkan di Yogyakarta
Sabtu, 27 April 2024 10:27 Wib