Pemkab Kulon Progo resmikan puskesmas di perbatasan

id Kulon progo

Pemkab Kulon Progo resmikan puskesmas di perbatasan

Pemda Kabupaten Kulon Progo (kulonprogo.go.id)

Kulon Progo, (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meresmikan Puskesmas II Samigaluh yang berada di wilayah perbatasan dengan Purworejo dalam rangka mendekatkan pelayanan umum kepada masyarakat.

Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Selasa, Rabu, mengatakan bangunan Puskesmas II Samigaluh sangat unit dan representatif guna mendukung Bedah Menoreh, khususnya sektor pariwisata.

"Pembangunan puskesmas dari pinggiran ini seperti program Nawacita Presiden Joko Widodo. Puskesmas dilengkapi dengan rawat inap, sehingga pasien dari daerah pinggiran dapat ditangani cepat, tanpa dirujuk ke Wates atau Yogyakarta yang jaraknya sangat jauh," kata Hasto.

Ia mengatakan Puskesmas II Samigaluh dapat melayani kesehatan dan pasien masyarakat Purworejo (Jawa Tengah). Pasien dari Purworejo yang bisa yang akan ke kotanya jauh, bisa dirawat atau periksa di sini.

"Harapan kami, Puskesmas II Samigaluh melayani pasien rawat inap dengan baik, dan pasien yang dirawat di sini kenapa ke rumah sakit lain," katanya.

Hasto mengatakan tenaga medis di puskesmas di sini cukup, ada dua dokter umum dan satu dokter gigi. Harapannya, dokter penjaga bisa digilir untuk memberikan pelayanan kesehatan rawat inap.

"Kami yakin pasien rawat inap di sini belum begitu banyak. Di Samigaluh ada Puskesmas II yang melayani rawat inap. Sehingga, ke depan bisa kerja sama antara Puskesmas II dan Puskesmas I. Kami kira ini komitmen pimpinan Puskesmas II,` katanya.

Selanjutnya, kata Hasto, jenis penyakit yang perlu diwaspadai di daerah perbatasan adalah malaria. Penyakitnya tidak banyak, tapi tetap dilakukan pemantaun secara intensif. Pada Januari, petugas Puskesmas II Samigaluh mengambil contoh darah dari 1.000 orang penduduk untuk mendeteksi perkembangan penyakit malaria.

"Dari 1.000 orang yang diambil darahnya, dua orang positif malaria. Meski hanya positif dua, tapi tidak bisa diabaikan, sehingga masih memungkinkan dua orang ini sebagai sumber penularan. Kami minta dua orang ini dilacak di sekitarnya untuk diperiksa sampai dipastikan negatif. Di situ pentingnya mantri malaria di tingkat desa," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Bambang Haryatno mengatakan pembangunan Puskesmas II Samigaluh anggarannya dari dana aloksi khusus sekitar Rp3 miliar. Bentuk bangunannya sangat unik yang bertujuan untuk mendukung sektor pariwita.

"Kami berkomitmen mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," katanya. ***4***


(KR-STR)


Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024