Pemusatan latihan timnas angkat besi ke China diundur

id angkat besi

Pemusatan latihan timnas angkat besi ke China diundur

Ilustrasi angkat besi (foto Antara)

 Jakarta (Antaranews Jogja) - Pemberangkatan tim nasional cabang olahraga angkat besi untuk melaksanakan pemusatan latihan ke China dipastikan mundur dari jadwal semula pada bulan April 2018 ini.

        "Untuk TC ke luar negeri sepertinya tidak jadi bulan April, karena beberapa kondisi, jadi untuk bulan empat ini sementara tetap di dalam negeri," kata salah satu punggawa tim nasional angkat besi, Eko Yuli Irawan, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis.

        Akan tetapi, Eko menilai pemusatan latihan ke luar negeri tersebut kemungkinan tetap akan dijalankan. Sementara negara tujuan untuk pemusatan latihan tersebut, ia menambahkan, tidak harus Negeri Tirai Bambu.

        "Saya menilai kalau dilihatnya sekarang, akan tetap ada training camp kemungkinan nanti saat mendekati Asian Games, namun saya dengar masih diperbincangkan, apakah ke China, Korea atau Jepang untuk menentukan yang terbaik ke mana agar lebih efektif sehingga ada kenaikan prestasi sampai sesuai target yang diinginkan," kata Eko.

        Rencana "training camp" yang saat ini masih didiskusikan antara Manajer tim nasional, pelatih dan pihak Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) tersebut, juga masih belum bisa ditentukan akan menghabiskan waktu berapa lama.

        "Kemungkinan satu bulan, namun sepertinya tetap harus lihat lagi nanti, karena waktunya juga harus disesuaikan dengan jadwal Asian Games," ujar atlet yang akan turun di nomor 62 kilogram (kg) putra saat Asian Games 2018 tersebut.

        Nomor 62 kg sendiri, sempat dicoret oleh Federasi Angkat Besi Asia (AWF) untuk dapat dipertandingkan di ajang Asian Games 2018 karena pihak federasi menduga sering terjadi penyalahgunaan obat penunjang kinerja (doping) di nomor ini.

        Dewan Olimpiade Asia (OCA) resmi mengeluarkan keputusan bahwa kelas 62 kg angkat besi akan dipertandingkan pada Asian Games 2018.

        Keputusan itu disampaikan OCA kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018 melalui surat tertanggal 8 Maret 2018. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal OCA Husain Al Musallam.

        Eko sendiri, kini sudah mulai berlatih ringan lagi usai sembuh dari sakit tifus yang dideritanya, bahkan pada Selasa 27 Maret 2018, dia sudah melakukan tes pelatnas dan mencetak angkatan terbaik 121 kilogram (kg).

        "Tapi saya saya disarankan untuk jangan terlalu dipaksa karena baru pulih dari tifus, dan tes kemarin saya diminta ikut untuk melihat keseriusan saya juga ketika nomor saya sudah diperjuangkan. Saya ingin cepat kembali ke performa terbaik, tapi saya gak mau terlalu memaksakan harus cepat juga, karena sakitnya adalah tifus," ujar Eko menambahkan.

        Sementara itu, terkait tujuan pemusatan latihan, PB PABBSI disebutkan telah memilih China dan rencananya akan berlangsung pada bulan Juli mendatang.

        "Sudah kami rapatkan. Kalau di Korea, itu atlet tidurnya di hotel. Di Tiongkok lain lagi. Di sana tidurnya di asrama. Lu kentut saja ketahuan kalau di China. Kalau di Korea makannya di luar, restoran. Berarti kita keluyuran, tapi pengendalian akan sulit, ini kan yang kita perhitungkan juga. Akhirnya kami pilih di China. Hal itu semua kita perhitungkan," kata Wakil Ketua Umum PB PABBSI Joko Pramono saat dikonfirmasi.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024