Dispar harap biaya transportasi wisata Dlingo diperhitungkan

id Mangunan

Dispar harap biaya transportasi wisata Dlingo diperhitungkan

Desa Wisata Mangunan Dlingo Bantul (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antaranews Jogja) - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengharapkan biaya transportasi angkutan wisata ke Mangunan Dlingo setelah `shelter` bus pariwisata di Imogiri dioperasikan diperhitungkan instansi terkait.

"Kalau shelter Imogiri nanti jadi, berarti kan wisatawan harus dipecah dengan beberapa kendaraan, dari aspek wisata harapannya memang bagaimana biaya transportasi itu diperhitungkan," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru di Bantul, Selasa.

Menurut dia, rencana `shelter` atau tempat pemberhentian bus wisata di Imogiri sebuah ide baik, karena mengurangi kemacetan arus di jalur wisata Imogiri-Dlingo, namun konsekuensinya wisatawan harus ganti angkutan wisata dengan ukuran kecil.

Ia mengatakan, selama ini rombongan wisatawan ke Dlingo mayoritas berasal dari kalangan pelajar yang belum punya penghasilan, sehingga apabila harus menambah biaya ketika naik angkutan wisata ke Mangunan tentu memberatkan.

"Di Kecamatan Dlingo secara keseluruhan ada 33 destinasi, tetapi spot yang ramai sekitar 12 sampai 13 spot, dan jarak antar-objek yang jauh ini yang memungkinkan ada perhitungan biaya harus ditinjau secara baik," katanya.

Kwintarto mengatakan, secara prinsip pengembangan sarana maupun fasilitas pendukung pariwisata arahnya untuk peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi setempat, yang tentunya tidak memberatkan wisatawan dari sisi biaya.

"Dari wisatawan arahnya kunjungan itu bisa sebanyak-banyaknya lalu semurah-murahnya tetapi kepuasan sebesar-besarnya, persoalan mau belanja di luar itu adalah tujuan kami. Dan memang keselamatan wisatawan jadi tujuan utama," katanya.

Ia juga mengatakan, rencana `shelter` bus di Imogiri oleh Dinas Perhubungan setempat itu karena untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di ruas jalan Imogiri-Mangunan seperti kemacetan atau kecelakaan lalu lintas.

"Nanti kajiannya dari Dinas Perhubungan, kalau secara prinsip bus juga memungkinkan untuk naik Mangunan, hanya dari keselamatan kalau busnya `sehat` sebenarnya tidak banyak masalah, dan sopirnya harus mengetahui kondisi medan jalan," katanya.



(T.KR-HRI) 10-04-2018 08:09:44

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024