Ghufron menilai dosen tua sulit beradaptasi dengan teknologi

id ghufron

Ghufron menilai dosen tua sulit beradaptasi dengan teknologi

Ali Ghufron Mukti (Foto Antara)

Jakarta (Antaranews Jogja)- Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti (SDID) Kemristekdikti Ali Ghufron Mukti menilai dosen yang berusia tua atau yang berusia 53 tahun hingga 71 tahun sulit untuk beradaptasi dengan teknologi.

        "Saat ini, ada sebanyak 24.381 dosen yang berusia 53 tahun hingga 71 tahun. Dosen-dosen ini, kami nilai akan sulit beradaptasi dengan kemajuan teknologi," ujar Dirjen Ghufron dalam diskusi mengenai dosen di Jakarta, Kamis.

        Ghufron menambahkan ke depan dosen tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing mahasiswanya.

        Apalagi sistem pendidikan tinggi di Tanah Air nantinya tidak lagi menggunakan cara konvensional yaitu tatap muka, yang mana dosen menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Para mahasiswa juga didorong untuk lebih mencari informasi yang dibutuhkan secara mudah dan mandiri sehingga tidak hanya bergantung pada apa yang diajarkan dosen di dalam kelas.

         "Untuk dosen kategori milenial lebih mudah, karena mereka akrab dengan dunia digital".

        Dosen kategori milenial atau yang berusia 18 tahun hingga 36 tahun sebanyak 113.865 orang. Sementara dosen untuk kategori generasi X atau yang berusia 37 tahun hingga 52 tahun sebanyak 142.202 orang.

        Dari data tersebut, kata Ghufron, terdapat kesenjangan antara tenaga pengajar generasi X dengan generasi milenial.

        "Jika dosen tidak melakukan perubahan, maka kualitas pendidikan akan tertinggal jauh dibanding negara lain yang sudah lebih dulu menerapkan pembelajaran jarak jauh".

        Selain itu, dosen juga menghadapi tantangan terkait daya saing. Indonesia dengan potensi yang dimiliki menjadi "ladang" bagi para ilmuwan untuk melakukan riset dan penelitian.

        Banyak akademi asing yang tertarik melakukan kerja samai dengan dosen-dosen di Tanah Air.

        "Hal ini prlu disertai dengan peningkatan produktivitas dosen termasuk kemampuan dalam menghadapi tantangan di era Revolusi Industri 4.0," cetus Ghufron.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024