Warga swadaya perbaiki jalur evakuasi Merapi

id jalur evakuasi merapi

Warga swadaya perbaiki jalur evakuasi Merapi

ILustrasi. Jalur evakuasi bencana Gunung Merapi yang rusak parah di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta,. Jalan yang tadinya beraspal tersebut kini rusak parah berubah menjadi tanah pasir berbatu akibat tidak kuat menahan beban berat dari truk pengangkut pasir (foto Antara)

Sleman (Antaranews Jogja) - Masyarakat di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta secara swadaya memperbaiki jalur evakuasi bencana erupsii Gunung Merapi yang melintas di wilayah setempat.

"Jalur evakuasi untuk bencana erupsi Gunung Merapi di wilayah kami saat ini kondisinya sangat bagus, warga secara swadaya dan gotong royong memperbaiki jalan yang rusak parah akibat dilalui truk pengangkut pasir," kata Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto, Selasa.

Menurut dia, warga beranggapan bahwa jalur evakuasi dari kawasan rawan bencana (KRB) II di Dusun Kopeng hingga Dusun Jambu tersebut cukup vital dalam antisipasi dan pengurangan risiko bencana Merapi.

"Warga dengan penuh kesadaran bergotong-royong memperbaiki jalur evakuasi, ini murni swadaya warga tanpa ada bantuan dari pemerintah," katanya.

Ia mengatakan, perbaikan jalur evakuasi tersebut dengan beton cor seluruh jalur evakuasi sehingga jalan lebih bagus dan mulus.

"Kualitas beton cor juga standar nasional yakni K-375, sehingga sangat kuat," katanya.

Heri mengatakan, selain itu saat ini jalur evakuasi yang lainnya yakni dari Dusun Jambu, Kepuharjo ke selatan hingga Dusun Geblok di Desa Wukirsari juga dalam kondisi mulus.

"Jalur Jambu hingga Geblok juga sudah mulus, sudah diaspal lebih bagus sekarang," katanya.

Meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang ditandai dengan beruntunnya letusan freatik dan diikuti kegempaan maka BPPTKG PVMBG telah menaikkan status Gunung Merapi dari Normal (level I) menjadi Waspada (level II) yang berlaku sejak Senin (21 Mei /2018) pukul 23.00 WIB.

Dengan naiknya status Waspada maka penduduk yang berada di dalam radius 3 km dari puncak Gunung Merapi harus dikosongkan. Tidak boleh ada aktivitas msyarakat di dalam radius 3 km. Kegiatan pendakian untuk sementara dilarang kecuali untuk kegiatan penyelidikan dan penelitian terkait mitigasi bencana.

Terhitung telah terjadi empat kali letusan freatik disertai suara gemuruh sejak Senin 21 Mei 2018 hingga Selasa 22 Mei 2018 pukul 03.30 WIB.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024