Daop 6 tutup 29 perlintasan pada 2018

id perlintasan, kereta api, rawan, angkutan lebaran

Daop 6 tutup 29 perlintasan pada 2018

Seorang pengendara sepeda motor melintasi rel KA tanpa palang pintu. (Foto Antara/ Victorianus Sat Pranyoto)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta menutup sebanyak 29 perlintasan kereta api sepanjang 2018, baik perlintasan resmi maupun perlintasan liar.

"Perlintasan liar dan resmi yang jaraknya kurang dari 800 meter ditutup salah satu. Ada 29 perlintasan yang sudah kami tutup sejak awal tahun hingga sekarang," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, jumlah total perlintasan di wilayah kerja PT KAI Daop 6 mencapai sekitar 500 perlintasan termasuk "flyover" dan "underpass". Sebanyak 300 di antaranya adalah perlintasan tanpa penjaga atau palang pintu.

Eko menyebut, perlintasan kereta api merupakan salah satu titik rawan terjadi kecelakaan sehingga masyarakat atau pengguna jalan diminta selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta api.

"Dahulukan perjalanan kereta karena kereta tidak bisa direm mendadak. Apalagi, saat masa Angkutan Lebaran ini, akan ada peningkatan perjalanan kereta api yang cukup signifikan," katanya.

Di wilayah kerja PT KAI Daerah Operasi 6 Yogyakarta akan ada lebih dari 170 perjalanan kereta api tiap harinya. 

Sedangkan untuk lokasi yang rawan longsor atau banjir, Eko menyebut sudah tidak ada. Meskipun demikian, PT KAI Daop 6 tetap menyiapkan peralatan dan material yang diperlukan untuk antisipasi.

 PT KAI Daop 6 Yogyakarta bersama Polda DIY dan Korem 072 dan pemerintah daerah setempat melakukan pengecekan kondisi jalur kereta api dari Stasiun Tugu hingga Wates Kulon Progo.

Kapolda DIY Brigjen (pol) Ahmad Dofiri memastikan perlintasan kereta api dalam kondisi baik dan aman untuk digunakan sehingga masyarakat sebagai pengguna akan merasa aman dan yakin saat melintas.

"Selain jalur kereta api, kami juga sudah melakukan pemantauan untuk jalur darat baik jalur utama maupun alternatif karena DIY adalah tujuan mudik sekaligus wisata," katanya.

Ia menyebut, masih ada beberapa ruas jalan yang diperbaiki seperti di Kabupaten Gunungkidul, namun perbaikan sudah harus dihentikan pada H-7 Lebaran. 

Sedangkan untuk potensi kerawanan seperti kriminalitas dan kemacetan juga akan tetap menjadi prioritas antisipasi dari kepolisian, khususnya di jalur menuju tempat wisata.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024