Gelombang laut menjadi kendala pencarian wisatawan tenggelam

id SaR,Parangtritis

Gelombang laut menjadi kendala pencarian wisatawan tenggelam

Ilustrasi. SAR (ANTARA FOTO)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan atau Badan SAR Nasional (Basarnas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Supriono mengakui kondisi tinggi gelombang laut selatan hingga saat ini menjadi salah satu kendala pencarian wisatawan yang hilang di Pantai Parangtritis, Bantul.
     
 "Sampai saat ini kami masih berusaha melakukan berbagai upaya tetapi belum membuahkan hasil," kata Supriono saat ditemui di Ndalem Yudhanegaran, Yogyakarta, Rabu.
       
Supriono mengatakan hingga saat ini gelombang laut selatan memiliki ketinggian 1,5 hingga 3 meter sesuai dengan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta. Ketinggian gelombang laut itu, menurut dia, mulai mengalami peningkatan pada siang hari.
         
"Tipikal di laut selatan ini dari pagi jam 6 pagi sampai jam 12 siang masih bagus untuk operasi SAR. Tapi kalau sudah di atas itu kecepatan angin meningkat dan gelombang sudah tinggi," kata dia.
         
Meski demikian, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) Basarnas. Pencarian terhadap satu wisatawan yang hilang tersebut tetap dilakukan hingga tiga hari mendatang dengan mengoptimalkan kekuatan yang ada. "Maksimal untuk SOP dari Basarnas (pencarian) sampai tujuh hari. Sekarang sudah hari keempat," kata dia.
       
Sebelumnya, dua orang wisatawan atas nama Ismaulmaulid Bali Muhammad (13) dan Mansur (23) asal Pejawaran, Banjarnegara, Jawa Tengah, (Sebelumnya ditulis Magelang) dilaporkan hilang di Pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Minggu (1/7/2018) sore.
           
Selanjutnya, pada Senin (2/7) Tim SAR berhasil menemukan salah satu di antaranya atas nama Mansur  dalam keadaan sudah meninggal. Sedangkan Ismaulmaulid Bali Muhammad hingga saat ini belum ditemukan.
           
"Dari bibir pantai tenggelamnya tidak lebih dari 200 meter karena pada saat itu posisi pergerakan air sedang surut, otomatis pengunjung ini lebih leluasa maju ke depan tapi langsung kena palung," kata Supriono.
       
Supriono mengatakan Besarnas DIY selama operasi pencarian telah mengerahkan dua jukung hingga radius 8 nautical mile dari titik tempat musibah ke arah barat dan ke arah timur. Pencarian juga dilakukan dengan menggunakan Jetsky hingga radius 2 nautical mail.
       
Penyisiran juga dilakukan di sepanjang daratan Pantai Parangtritis dengan menggunakan ATV, motor trail, mobil ranger, hingga dengan berjalan kaki. "
       
"Kami sudah sebarkan tim SAR Linmas di wilayah Pantai Sadeng, Baron, serta Pantai Glagah. Kami juga koordinasi dengan para nelayan agar menginformasikan jika menjumpai jenazah korban," kata dia.