Jakarta (Antaranews Jogja) - Internet memang bisa diandalkan untuk mencari berbagai informasi, tapi di sisi lain, juga mendatangkan gejala yang dinamakan cyberchondria atau yang lebih dikenal dengan compuchondria.
Cyberchondria adalah gejala di mana seseorang terlalu memikirkan kondisi kesehatan mereka dan mencoba mendiagnosisnya sendiri dengan bantuan informasi yang tersedia di internet daripada mengunjungi ahli kesehatan.
Masalah ini telah menjadi perhatian utama di kalangan praktisi kesehatan. Namun, cyberchondria berbeda dengan hipokondria. Kalau hipokondria adalah kondisi di mana orang terlalu khawatir tentang kesehatan mereka dan terpengaruh secara psikologis.
Cyberchondria sering terjadi pada seseorang yang memiliki pengalaman kehilangan orang atau ada orang di sekitarnya yang terkena penyakit serius. Seorang ibu yang baru melahirkan juga rentan terhadap masalah ini, sebab mereka cenderung mencari informasi kesehatam di internet, demikian laporan yang dilansir Boldsky, Minggu.
Orang yang terkena cyberchondria bisa memeriksa gejala penyakit yang mereka alami di internet selama 1-3 jam setiap hari. Kecemasan akan semakin bertambah parah ketika mereka melakukan berbagai penelitian mengenai gejala penyakit.
Orang sering salah mengartikan penyakit dengan mencari informasi mengenai obat dan perawatan melalui internet. Padahal, gejala yang sedang dihadapi bisa serupa dengan kondisi lain. Hal terbaik yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan ahli kesehatan.
Cyberchondria perlu untuk diobati dengan terapi perilaku kognitif. Ini adalah psikoterapi dengan mengubah pikiran negatif seseorang tentang diri sendiri dan dunia melalui pola perilaku. Perawatan tersebut sama untuk orang-orang yang menderita depresi.
Terapi ini juga membantu mengatasi kebiasaan membaca informasi yang berhubungan dengan kesehatan. Kalau merasa ada yang tidak beres dengan tubuh, lebih baik segera dikonsultasikan kepada ahli medis.
Berita Lainnya
Naik, pembelian produk lokal di e-commerce Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 6:41 Wib
Ninja Xpress siap bantu UKM Yogyakarta melalui pemanfaatan social commerce
Kamis, 21 Maret 2024 23:24 Wib
RI pamerkan produk di "China Cross-border E-commerce"
Selasa, 19 Maret 2024 6:54 Wib
E-commerce di Indonesia bantu dongkrak penjualan batik
Rabu, 7 Februari 2024 5:32 Wib
KPU RI tindak jual beli stempel surat suara di e-commerce
Sabtu, 20 Januari 2024 6:56 Wib
"E-commerce" kuasai ekonomi digital Indonesia
Jumat, 29 Desember 2023 6:12 Wib
Jika ingin hadirkan e-commerce, izin medsos harus dipisah
Jumat, 3 November 2023 6:50 Wib
Larangan transaksi di "social commerce" tindakan adil
Kamis, 2 November 2023 7:47 Wib