Jakarta (Antaranews Jogja) - Sunat pada bayi perempuan sampai saat ini masih menjadi kontroversi. Namun Direktur Kesehatan Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Eni Gustina, MPH mengatakan bahwa hal tersebut masuk dalam kategori kekerasan terhadap anak.
Eni menuturkan bahwa persentase Indonesia dalam melakukan praktik sunat anak perempuan cukup tinggi. Dia mengungkapkan jika para bidan sudah sepakat dan berkomitmen untuk tidak melakukan sunat pada anak perempuan.
"Ini terkait kekerasan anak. Di UNICEF, Indonesia cukup tinggi sehingga kita di judge sebagai pelaku kekerasan terhadap anak karena sunat perempuan. Melalui kongres IBI (Ikatan Bidan Indonesia) sudah disampaikan bahwa bidan-bidan tidak boleh melakukan sunat perempuan," ujar Eni ditemui dalam workshop "Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu Anak dan Gizi dalam Memperkuat Suplementasi Vitamin A" di Jakarta.
Menurut Eni, praktik sunat anak perempuan di Indonesia masih masuk dalam budaya turun-menurun. Namun pada sisi kesehatan, sunat ini tidak ada manfaatnya.
"Ini bagian dari budaya, ini kayak mitos. Sunat enggak ada manfaatnya sama sekali untuk perempuan. Bahkan sekarang menyentuh kulit kelamin anak saja enggak boleh," terang dia.
Meski belum ditemukan bahaya dari sunat perempuan, bagi Eni praktik sunat perempuan bisa mendatangkan infeksi jika tidak dilakukan dengan benar.
"Itu organ dilukai bisa terjadi infeksi. Itu kan bagian paling sensitif untuk berhubungan seksual, bayangin kalau harus dibuang. Di Indonesia ada yang ringan sunatnya, cuma digores, disayat sampai dipotong. Tapi itu tidak boleh dan itu masuk pada kekerasan terhadap anak dan perempuan," tutup Eni.
Berita Lainnya
Gim mengandung kekerasan-rusak moral bangsa disorot
Jumat, 26 April 2024 8:01 Wib
Rektor UNU Gorontalo: Saya tak melakukan kekerasan seksual
Minggu, 21 April 2024 10:54 Wib
Segera selesai, Perpres Perlindungan Anak dari game online
Kamis, 18 April 2024 4:16 Wib
Pengaruhi perilaku anak, pemerintah diminta bersihkan gim berunsur kekerasan
Jumat, 12 April 2024 21:25 Wib
Pemerintah diminta blokir "game online" mengandung kekerasan
Selasa, 9 April 2024 2:37 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib
Atasi krisis Haiti, Kanada latih tentara CARICOM
Minggu, 31 Maret 2024 17:03 Wib
Hak asasi warga terampas di Haiti
Jumat, 29 Maret 2024 11:40 Wib