Potensi pertanian kampung dimaksimalkan jaga ketahanan pangan

id Pertanian, kampung,ketahanan pangan

Potensi pertanian kampung dimaksimalkan jaga ketahanan pangan

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto dalam workshop Kampung Agro di Rejowinangun Yogyakarta (Eka Arifa Rusqiyati)

 Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta berusaha untuk terus memaksimalkan potensi pertanian di sejumlah kampung dengan memanfaatkan lahan pekarangan guna mendukung upaya menjaga ketahanan pangan di wilayah.
   
“Ada tiga kampung yang memiliki potensi dan sudah bisa berkembang dengan baik yaitu di Rejowinangun Kotagede, Sanggarahan Umbulharjo dan di Tompeyan Tegalrejo,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Kamis.
   
Menurut dia, setiap kampung memiliki potensi pertanian yang berbeda-beda sesuai dengan kondisi di wilayah masing-masing. 
   
Masyarakat Rejowinangun yang kemudian menamakan diri sebagai Kampung Agro Rejowinangun mencoba mengembangkan pertanian dengan menanam berbagai jenis sayur mayur, buah-buahan hingga tanaman hias dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
   
Sedangkan warga di Sanggrahan dengan konsep “Sanggrahan Garden” lebih berorientasi pada tanaman buah dengan unggulan kelengkeng, dan di Tompeyan dengan Kampung Pangan Lestari Tompeyan mencoba berocok tanam padi di dalam pot.
   
“Meskipun hanya di pekarangan dan terlihat kecil, namun jika dikerjakan bersama-sama oleh semua warga, maka hasilnya pun akan cukup banyak. Misalnya produk sayuran di Rejowinangun sudah banyak dibeli oleh pedagang bakso dan mi di Yogyakarta,” katanya.
   
Sugeng menyebut, berbagai program pertanian di kampung tersebut merupakan pengembangan dari program pemerintah pusat yaitu Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang berakhir pada 2014 dengan sasaran 14 kelurahan.
   
“Program berhenti pada 2014, namun kemudian muncul program baru dengan dana keistimewaan yang disebut KRPL Lumbung Mataraman,” katanya.
   
Di beberapa kelurahan, lanjut Sugeng, kegiatan KRPL tersebut tetap berjalan seperti di Patehan dan Tegalpanggung yang dikemas dalam bentuk lain dengan disinergikan pada upaya pengentasan kemiskinan. 
   
Sugeng menyebut, akan terus mengembangkan potensi pertanian di lebih banyak kampung, misalnya di Kampung Kricak dan Karangwaru yang memiliki potensi pertanian sayur mayur. 
   
“Kami menyadari bahwa lahan pertanian di Kota Yogyakarta sangat terbatas, maka yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan lahan pekarangan. Setidaknya, setiap keluarga mampu menjamin ketahanan pangan mereka secara mandiri,” katanya.
   
Selain terjaganya ketahanan pangan keluarga, Sugeng menambahkan, pengembangan potensi pertanian dari kampung akan memberikan dampak berantai yang cukup positif yaitu pemberdayaan masyarakat, dampak di bidang ekonomi dengan meningkatnya pendapatan dari menjual produk pertanian, dampak di bidang lingkungan dan kesehatan yang lebih baik hingga pengembangan pariwisata. 
   
“Harapannya, kelurahan dan kecamatan juga bisa mendukung fasilitasi pengembangan potensi pertanian di kampung,” katanya. 
(E013)
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024