Bogor (Antaranews Jogja) - Ditemukan lagi jenazah atlet paralayang yang tertimbun reruntuhan Hotel Roa-Roa akibat gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, atas nama Serda Fahmi asal Malang, Jawa Timur.
"Selang 10 menit penemuan jenazah Dong Jin Lee siang tadi, kembali ditemukan satu jenazah atlet paralayang atas nama Serda Fahmi," kata Ketua Paralayang Indonesia, Wahyu Yudha, kepada Antara saat dihubungi di Bogor, Kamis.
Yudha mengatakan penemuan jenazah Serda Fahmi berdasarkan hasil identifikasi Tim Satgas Paralayang dan meyakini jenazah yang ditemukan sekitar pukul 14.45 WITA itu adalah atlet paralayang asal Jawa Timur tersebut.
"Jenazah mengenakan pakaian Paralayang Indonesia, persis yang dikenakan almarhum sebelum gempa terjadi," katanya.
Hingga hari keenam pascagempa dan tsunami yang terjadi Jumat (28/9), sudah ada enam atlet paralayang yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, masih tersisa satu atlet dalam pencarian tim Badan SAR Nasional (Basarnas).
Keenam jenazah atlet tersebut ditemukan meninggal dunia di antara reruntuhan Hotel Roa-Roa bersama jenazah lainnya.
Tujuh atlet paralayang yang hilang kontak usai gempa dan tsunami menghantam ibu kota Sulawesi Tengah tersebut, adalah Reza Kambey, Serda Fahmi, Ardi Kurniawan dari Malang, Jawa Timur, Petra Mandagi, Glen Mononutu, dan Franky Kowas dari Sulawesi Utara, dan satu atlet Korea Selatan atas nama Dong Jin Lee.
Selain tujuh atlet tersebut, ada tiga kru atau pendamping para atlet yang menjadi korban. Ketiganya adalah Lauren Kowas, Triad, dan Ibu Rachmat Sauma yang sudah ditemukan pada hari pertama pascagempa.
Yudha mengatakan pencarian terhadap korban gempa dan tsunami Palu di Hotel Roa-Roa masih berlangjut, termasuk pencarian satu atlet yang mesih belum ditemukan atas nama Reza Kambey dari Malang, Jawa Timur.
Sementara itu, keenam jenazah atlet tersebut telah dikebumikan, tiga atlet asal Sulawesi Utara telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing, sedangkan jenazah Ardi Kurniawan, Serda Fahmi terpaksa dimakamkan di Palu.
"Kondisi jenazah sudah berubah, sehingga sulit untuk dipulangkan, apalagi keterbatasan petugas yang melakukan pengurusan jenazah, apalagi secara syariat Islam, diputuskan untuk dimakamkan di Palu," kata Yudha.
Sebanyak 30 atlet paralayang mengikuti kejuaraan lintas alam atau cross country (Xc) Palu Nomoni 2018 dalam rangka Hari Jadi Kota Palu yang berlangsung pada tanggal 25-30 September 2018.
Sebelum perlobaan berakhir, terjadi gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Palu, Donggala, dan Sigi yang disusul tsunami. Tujuh atlet paralayang menjadi korban tertimbun reruntuhan Hotel Roa-Roa yang ambruk usai gempa.
Berita Lainnya
Presiden: Maritim kunci perkembangan ekonomi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 14:24 Wib
Jokowi menyetujui pengadaan kapal roro untuk Sulteng dukung IKN
Rabu, 27 Maret 2024 11:00 Wib
Jokowi meresmikan Pelabuhan Wani dan Pantoloan di Kawasan Teluk Palu
Rabu, 27 Maret 2024 10:01 Wib
BNPT-UIN Datokarama kembangkan kampus kebangsaan di Indonesia
Minggu, 25 Februari 2024 16:56 Wib
Cuaca buruk, tiga pesawat batal mendarat di Palu
Rabu, 24 Januari 2024 13:02 Wib
Densus 88 cokok teroris di Palu dan Semarang
Kamis, 16 November 2023 16:38 Wib
Ini tiga pesan Wapres RI kembangkan potensi syariah di daerah
Selasa, 3 Oktober 2023 18:10 Wib
Tak berpotensi tsunami gempa Donggala, Sulawesi Tengah
Minggu, 10 September 2023 0:38 Wib