Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah Desa Pengkol, Kecamatam Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan Gunung Api Purba yang selama ini identik dengan wilayah Desa Nglanggeran, Patuk.
Rencananya, Pemdes Pengkol akan mengembangkan tiga spot, yakni Gunung Keruk, Song Putri, dan Gunung Genter merupakan deretan Gunung Api Purba.
"Kamil mempunyai rencana untuk mengembangkan serta mempromosikan destinasi wisata alam di kawasan Gunung Api Purba Nglanggeran, yang masuk wilayah Desa Pengkol," kata Kepala Desa Pengkol Margiyanto di Gunung Kidul, Minggu,
Ia mengataian selama ini masyarakat desa pengkol belum melakukan pembenahan, padahal disana ada potensi.
"Kami akan kembangkan lokasi tersebut menjadi kawasan wisata. Sebab di situ selain sebagai lokasi wisata alam juga punya cerita-cerita legendaris," katanya.
Menurut dia, Gunung Keruk, Song Putri, Gunung Genter merupakan deretan Gunung Api Purba berada di wilayah Desa Pengkol, Kacamatan Nglipar. Tiga tempat ini memiliki berbagai cerita legenda dan pemandangan alam yang cukup menawan.
"Kawasan Gunung Keruk, wisatawan dapat melihat keindahan alam berupa hamparan bukit yang diselimuti kabut pada pagi hari. Sudah ada beberapa fotografer yang mengabadikan lokasi," katanya.
Margiyono mengatakan, untuk kawasan song putri berada di Padukuhan Glompong, Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar itu selain untuk wisata alam, juga banyak digunakan untuk sebagai wisata religi.
"Kawasan song putri ada cerita turun temurun disana merupakan petilasan seorang putri dari Majapahit yang bernama Dewi Roso Wulan. Didalam gua tampak batu-batu yang tersusun rapi. Masyarakat pun tidak ada yang tahu persis, sejak kapan keberadaan batu putih yang tersusun membentuk kotak bujur sangkar," katanya.
Untuk lokasi ketiga lanjut dia, di Padukuhan Gagan, Desa Pengkol terdapat lokasi yang disebut Gunung Gemter. Di tempat ini terdapat batu yang sangat besar sebesar dua rumah limasan. Uniknya ditengah batu dengan ketinggian 10 meter terdapat goa.
"Untuk dapat memasuki gua harus memanjat tebing tegak lurus sekitar 10 meter baru bisa masuk dalam gua," katanya.
Dia mengatakan untuk mengembangkan lokasi pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait. Termasuk dari pihak desa membangun akses jalan, menuju lokasi.
"Saat ini prioritas persiapan akan dimulai pembangunan akses jalan menuju lokasi menggunakan ADD 2019," katanya.
Berita Lainnya
Gunung Ruang, Sulut, tiga kali metetus eksplosif
Rabu, 17 April 2024 10:50 Wib
Puncak arus balik Lebaran 2024, KAI angkut 218 ribu penumpang
Senin, 15 April 2024 18:01 Wib
KAI diskon 20 persen harga tiket
Senin, 15 April 2024 14:03 Wib
Kereta api wisata sediakan "shower and locker" penumpang Stasiun Gambir
Minggu, 14 April 2024 20:26 Wib
3,1 juta tiket KA terjual saat angkutan Lebaran 2024
Sabtu, 13 April 2024 21:59 Wib
KA terbanyak angkut penumpang H2 Lebaran 2024
Jumat, 12 April 2024 22:54 Wib
Catat, ada diskon tiket KA Argo Merbabu tujuan Jakarta
Selasa, 9 April 2024 2:27 Wib
249.515 tiket H2 hingga H+10 Lebaran 2024 tersedia
Minggu, 7 April 2024 3:41 Wib