Program Gunung Kidul tingkatkan kunjungan taman batu mulo

id Gunung Sewu

Program Gunung Kidul tingkatkan kunjungan taman batu mulo

kawasan karst pegununggan sewu Gunung Kidul (cavefauna.wordpress.com)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Gunung Kidul melalui dinas pariwisata kabupaten itu berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan di etalase Taman Batu di Mulo, Wonosari yang diharapkan menjadi wisata edukasi andalan Gunung Sewu.

"Saat ini kunjungan paling banyak memang dari kalangan pelajar. Terakhir itu rombongan dari mahasiswa UNES (Universitas Negeri Semarang), untuk kalangan umum memang belum banyak. Kami terus mengupayakan agar kunjungan meningkat," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul Hary Sukmono di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Dia mengatakan taman batu ini memiliki koleksi 20 jenis batuan, dengan jumlah mencapai ratusan batu yang berasal dari kawasan Gunungsewu Unesco Global Geopark mulai dari Gunungkidul, Wonogiri, hingga Pacitan.

"Koleksi akan terus ditambah, selain itu kami terus melakukan upaya melengkapi etalase dengan papan keterangan di masing-masing batu. Untuk tahap pertama ini kami lakukan di batuan yang ada diluar, karena keterbatasan anggaran dilanjutkan secara bertahap," katanya.

Hary mengatakan taman batu ini cocok untuk wisata minat khusus terutama wisata edukasi, karena di dalamnya terdapat sejarah terbentuknya Gunung Sewu yang dilihat dari fosil yang tersimpan.

"Dari berbagai batuan, fosil biota laut, dan fosil kayu saat ini sudah relatif lengkap," katanya.

Diharapkan dengan pembangunan taman batu ini, kawasan Ngingrong bisa menjadi destinasi wisata edukasi dan alam. Apalagi lokasi merupakan jalan utama menuju pantai, yang bisa digunakan untuk berwisata sebelum ke tujuan utama. 

Salah seorang penjaga etalase taman batu, Sofyan mengatakan kunjungan paling banyak pada akhir pekan. Pengunjung tidak dikenakan tarif masuk.

"Ya sepi gini kalau hari biasa, biasanya ramai kalau akhir pekan, hari Sabtu atau Minggu itu. Biasanya yang datang rombongan, terakhir yang datang itu rombongan dari Raja Ampat dan Semarang," katanya.

Selain itu, sepinya pengunjung di hari biasa dikarenakan taman tersebut masih dalam proses pengembangan pada bagian luar, yakni pemasangan plang yang nantinya berisi penjelasan untuk masing-masing batu yang dipajang.

"Kami masih menata batu-batu dan keterangannya supaya wisatawan dapat membaca sendiri," katanya.



(T.KR-STR) 14-11-2018 07:42:34

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024