Bulan Teknologi LIPI kenalkan produk pangan tradisional

id Bulan Teknologi LIPI

Bulan Teknologi LIPI kenalkan produk pangan tradisional

Salah satu stan dalam puncak acara Bulan Teknologi LIPI di Yogyakarta (Foto Antara/Hery Sidik)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Bulan Teknologi 2018 yang diselenggarakan Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Yogyakarta bertujuan untuk mengenalkan hasil penelitian lembaga ini tentang produk pangan tradisional. 
     
"Selain mengenalkan hasil penelitian LIPI tentang produk pangan tradisional, kegiatan Bulan Teknologi 2018 ini juga diharapkan dapat meningkatkan potensi UMKM-UMKM binaan LIPI," kata Kepala Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI, Hardi Julendra di Yogyakarta, Kamis.
   
 Kegiatan Bulan Teknologi 2018 berlangsung sejak Juni hingga November dengan peserta  dari pemerintah, pelaku industri, serta akademisi dan pelajar. Beragam kegiatan meliputi workshop Penguatan UMKM Indonesia di Pasar Global untuk Mendukung Daya Saing Indonesia.
       
Kemudian forum Hilirisasi Makanan Tradisional, Pengumpulan Database Makanan Tradisional Indonesia, serta pelatihan penyusunan ISO 9001 untuk UMKM. Dan pada puncak acara 15 November diadakan pameran teknologi pangan tradisional.
     
Menurut dia, persebaran pangan kini tidak terikat lagi oleh batas geografis agar bisa dikonsumsi konsumennya. Tingkat kepentingan keamanan dan kesehatan pangan menjadi prioritas dalam perkembangan dengan makin kompleksnya proses persebaran produk makanan di seluruh dunia. 
     
"Komitmen produsen makanan untuk menjaga keamanan dan kesehatan pangan harus dimulai dari tahapan persiapan bahan baku hingga diproses menjadi produk jadi siap konsumsi," katanya.
     
Sementara itu, Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI Yan Rianto mengatakan, Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman sumber daya alami dan juga kebudayaan yang itu tercermin dalam keanekaraganan pangan tradisional.
     
"Perjalanan waktu telah membuktikan bahwa produk pangan tradisional dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat,"  katanya.
     
Menurut dia, pangan tradisional bukan hanya memiliki fungsi makanan, namun juga punya fungsi-fungsi lain seperti fungsi kesehatan. Oleh karena itu, perlu mengangkat keunggulan pangan tradisional agar memiliki kompetensi dalam persaingan pasar global.
     
"Mengangkat keunggulan makanan tradisional yang memiliki tingkat kesiapan dalam mengadopsi teknologi terbaru merupakan salah satu alternatif upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.