Menristekdikti resmikan Laboratorium Terhubung UGM-Honeywell

id Ugm,Honeywell

Menristekdikti resmikan Laboratorium Terhubung  UGM-Honeywell

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendapatkan penjelasan terkait teknologi di Laboratorium Terhubung UGM-Honeywell yang baru saja diresmikan di Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu. (Foto Antara/Luqman Hakim)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir meresmikan Laboratorium Terhubung UGM-Honeywell di Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.
       
"UGM-Honeywell Connected Laboratory" hasil kerja sama UGM dengan PT Honeywell Indonesia itu nantinya akan terhubung dengan laboratorium yang sudah ada di Universitas Indonesia (UI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
         
"Pak Presiden mengucapkan terima kasih dan selamat kepada UGM yang telah berkolaborasi dengan Honeywell, ini luar biasa," kata Menteri Nasir seusai persemian.
           
Nasir berharap labiratorium yang telah berdiri di Fakultas Teknik UGM itu bisa dimanfaatkan dengan baik untuk keperluan riset dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat di era Revolusi Industri 4.0.
           
Menurut dia, dengan terhubungnya laboratorium di UI yang dilengkapi teknologi otomatisasi manajemen dan gedung, di ITB yang dengan teknologi penyulingan minyak bumi dan kimia, serta di UGM dengan teknologi pemodelan dan simulasi sistem industri, maka secara kolaboratif upaya pengembangan teknologi bisa lebih cepat dan efisen.
         
"Selama ini kita terbiasa melakukan tindakan secara parsial, maka secara terintegrasi bisa lebih efisien," kata dia.
           
Nasir berharap selain di tiga universitas terkemuka itu, ke depan Honeywell bisa membantu mewujudkan laboratorium serupa di wilayah Indonesia bagian timur dan barat. 
       
"Saya mohon Surabaya juga ada supaya bisa ikut terkoneksi nanti bisa ke arah timur setelah ada di Yogyakarta, Jakarta, dan Bandung. Nanti dari Jakarta saya harap bisa memberikan edukasi ke (perguruan tinggi) Indonesia barat," kata dia.
       
Presiden PT Honeywell Indonesia Roy Kosasih mengatakan dengan adanya lab di UGM ini, kini untuk pertama kalinya di dunia, Honeywell menghubungkan laboratorium tiga perguruan tinggi unggul via teknologi awan.
     
Upaya menghubungkan laboratorium itu, kata dia, bertujuan agar ketiganya bisa berkolaborasi lebih erat dalam mengembangkan pengetahuan para insinyur masa depan Indonesia, khususnya di bidang teknologi Industry 4.0 (4IR).
       
"Kami berharap agar fasilitas ini dapat membantu para mahasiswa dan dosen-dosennya, untuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan mereka di bidang teknologi terhubung dan IIoT (Industrial Internet of Things) yang merupaka  fondasi 4IR," kata Roy.
         
Ia menjelaskan Laboratorium Terhubung Honeywell-UGM ini didukung oleh Honeywell Hometown Solutions yang merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan. 
       
Teknologi Honeywell yang disediakan di UGM, menurut dia, bermuara pada konektivitas cyber yang memungkinkan mahasiswa dan para dosen untuk mensimulasikan beragam proses industri serta 
menciptakan sistem hingga perangkat lunak baru. 
       
Laboratorium di UGM ini, kata dia, juga dilengkapi dengan perangkat lunak Experion PKS Orion serta perangkat AR/VR untuk mempelajari beragam aktivitas industri yang rumit melalui simulasi, seperti belajar mengoperasikan alat di area 
dengan situasi berisiko tinggi.
       
"Tanpa kemampuan simulasi yang memadai, pengetahuan tersebut hampir mustahil dicoba di lapangan disebabkan risiko dan biaya yang tinggi dengan potensi kerugian yang besar," kata dia.
         
Dekan Fakultas Teknik UGM Prof Nizam mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada Honeywell yang telah berbagi teknologi dengan Fakultas Teknik UGM.
     
"Fakultas Teknik UGM meyakini kemitraan dengan industri, pemerintah dan masyarakat merupakan kunci penting dalam menyongsong revolusi industri baru tersebut," kata Nizam.