Dinsos Gunung Kidul evakuasi orang gangguan jiwa yang dipasung

id Pasung,Orang gila

Dinsos Gunung Kidul evakuasi orang gangguan jiwa yang dipasung

ilustrasi pemasungan (antaranews.com)

Gunung Kidul (Antaranews Jogja) - Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan evakuasi terhadap dua warga yang dipasung karena orang dengan gangguan jiwa.
     
Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Gunung Kidul Purwono Sulistyo Hadi di Gunung Kidul, Sabtu,  mengungkapkan pihaknya terus berupaya melakukan penanganan pada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) Gunung Kidul yang mengalami pemasungan supaya tidak kembali merebak di kalangan masyarakat.
     
"Berdasarkan data yang ada, sebanyak 21 ODGJ di Gunung Kidul terdaftar dalam pemasungan. Kami upayakan evakuasi, pendekatan dan pemberian perhatian dari keluarga dan yang bersangkutan merasa ada jaminan dari pemerintah untuk melakukan perbaikan. Tentu kami tidak bekerja sendiri dari lintas sektor juga terus melakukan upaya serupa,” katanya.
     
Ia mengatakan pihaknya beberapa hari terakhir mengvakuasi dua warga yang dipasung, yakni Windasari (22) warga Padukuhan Natah Wetan, Desa Natah, Kecamatan Nglipar, dan Sukinem (51) di Padukuhan Bendorejo, Desa Semanu, Kecamatan Semanu.
     
Pada kasus Sukinem dan Windasari ini, Sulis mengungkapkan jika keduanya dirujuk ke RSUD Wonosari untuk dilakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter. Bedasarkan hasil sementara memang dilakukan rawat jalan
       
Setiap bulannya penyandang ODGJ ini akan terus  mendapat pengobatan di RSUD. Dari puskesmas, TKSK dan aparat keamanan pun juga terus pelakukan pemantauan perkembangan.
     
"Diupayakan teratasi secara keseluruhan. Namun demikian kesadaran masyarakat juga harus tumbuh, pasalnya keterlibatan masyarakat sendiri sebenarnya lebih besar,” katanya.
       
Petugas Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Semanu, Daryanto mengatakan pihak keluarga terpaksa memilih jalur pemasungan atau pengurungan lantaran yang bersangkutan seringkali melakukan hal-hal di luar kewajaran dan serta membahayakan masyarakat sekitar. Tak hanya itu, para pengidap gangguan jiwa itu bahkan sering kali kabur entah kemana dan keluarga harus mencari ke berbagai tempat.
     
"Tidak terlalu jauh untuk lokasi pemasungannya. Hanya di belakang rumah milik keluarga dan dibuatkan sebuah gubuk sendiri,” kata Daryanto.