Legislator dorong pemkab ajukan program normalisasi sungai

id Normalisasi sungai

Legislator dorong pemkab ajukan program normalisasi sungai

Wakil Ketua DPRD Kulon Progo Ponimin Budi Hartono (Foto ANTARA/Mamiek)

Kulon Progo  (Antaranews Jogja) - Wakil Ketua DPRD Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponimin Budi Hartono mendorong pemerintah kabupaten setempat mengajukan permohonan normalisasi sungai-sungai di wilayah selatan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak untuk mengantisipasi potensi banjir.
     
Ponimin di Kulon Progo, Selasa, mengatakan sungai-sungai di wilayah selatan Kulon Progo yang mendesak dapat penanganan khusus, yakni Kali Pening, Kali Ngremang, Kalipeni, Kali Serang.
     
"Tahun-tahun ini perlu adanya program normalisasi. Meski tidak semua sungai dinormalisasi, tetapi dapat mengurangi potensi banjir karena adanya pendangkalan sungai," kata Ponimin.
     
Menurut dia, di Kali Pening, Kali Ngrempang, Kalipeni, Kali Serang harus bersih dari tanamam yang dapat menghambat aliran air, seperti eceng gondok. Saat ini, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) sudah melakukan normalisasi, tapi hilirnya belum dilakukan.
     
Hal ini perlu adanya komunikasi bidang pengairan Kulon Progo dengan BBWSSO, yang mengetahui persis kondisi di lapangan. Namun secara keseluruhan, sungai yang perlu mendapat perhatian khusus, yakni Kaliseling, Kali Sindutan, termasuk Kalipening. Sungai-sungai yang ada di Kulon Progo sudah 22 tahun tidak dilakukan normalisasi. 
     
"Semua butuh normalisasi dan pembuatan tanggul, sehingga diharapkan mampu menanggulangi potensi banjir di wilayah selatan," katanya.
     
Selain normalisasi sungai, lanjut Ponimin, di wilayah hulu atau Kulon Progo sisi utara perlu adanya pembuatan kanal-kanal atau bendungan dan embung yang bisa menampung air atau mengendalikan air tidak langsung mengalir ke hilir.
     
Sungai Serang yang melewati Pengasih, Wates, Temon, Panjatan ini merupakan sungai yang hilir dari wilayah utara.
     
"Kita kasihan warga di Triharjo (Wates) dan Bendungan (Wates) yang selalu kebanjiran saat ada curah hujan tinggi. Di wilayah ini, tanggul sungai sudah dibenahi hanya spot-spot tertentu tapi belum dapat menyelesaikan masalah," katanya.
     
Menurut politisi PAN ini, perlu adanya pemasangan pancang beton di wilayah Triharjo (Wates) dan Bendungan (Wates), dan kanan kiri dibangun jalan, dan bisa menjadi tempat wisata seperti di Jakarta. Kalau hanya normalisasi sifatnya sementara, dan membutuhkan biaya tinggi.
     
"Kalau di Durungan, Kriyanan, sampai Giripeni dan Triharjo sangat bagus kalau dipasang pancang. Selama ini, daerah tersebut setiap tahun dipastikan banjir," katanya.
     
Ponimin mengatakan dampak dari banjir Sungai Serang dan anak sungai, menyebabkan ribuan sawah terendam banjir sehingga mengganggu ketahanan pangan di Kulon Progo. Kemudian juga menyebabkan pembudi daya ikan merugi karena kolam-kolam ikan terendam air.
     
"Masyarakat selalu dirugikan dengan adanya banjir, karena harus mengungsi dan kerugian sosial lainnya," katanya.