Gunung Kidul (ANTARA) - Hujan deras dengan durasi cukup lama yang mengguyur Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (6/3) hingga Kamis (7/3) mengakibatkan banjir dan tanah longsor di empat kecamatan, yakni Gedangsari, Nglipar, Semin dan Ngawen.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunung Kidul Edi Basuki di Gunung Kidul, Sabtu, menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir dan tanah longsor yang menerjang empat kecamatan di Gunung Kidul.
BPBD mengimbau kepada warga di sekitar aliran Sungai Oya untuk selalu memantau perkembangan debit air.
"Hal ini diharapkan menjadi perhatian serius, sebab Sungai Oya saat ini menjadi sungai rawan banjir di Gunung Kidul. Masyarakat diharapkan meningkatkan kewaspadaan utamanya saat terjadi hujan lebat dengan intensitas tinggi," kata Edi.
Data dari BPBD Gunung Kidul dari laporan yang masuk, ada 104 Kepala Keluarga atau KK di empat kecamatan terdampak longsor dan banjir. Rincian tanah longsor terjadi di 27 titik sedangkan 63 rumah yang terendam banjir.
Puluhan rumah tersebut diantaranya tergenang banjir. Sebagian yang lain tergenang luapan sungai Oya. Rumah yang terkena luapan Sungai Oya paling banyak terjadi di Kecamatan Ngawen. Dikarenakan rumah-rumah tersebut berada tidak jauh dari bantaran Sungai Oya. Sementara rumah yang tergenang banjir lebih banyak terjadi di Kecamatan Semin dan Nglipar.
Akibat banjir dan longsor tersebut ada sebanyak kurang lebih 60 KK mengungsi. Sementara di Padukuhan Krinjing, Desa Mertelu Kecamatan Gedangsari, 1 ekor sapi dan 13 ekor ayam milik salah satu warga bernama Sumpono dinyatakan hanyut terbawa luapan sungai.
Selain mengungsi di balai padukuhan dan rumah tokoh warga/korban terdampak banjir dan tanah longsor mengungsi di rumah warga yang terdekat. Hingga kini BPBD bersama petugas gabungan masih terus melakukan pendataan di empat kecamatan terdampak.
Wakil Bupati Gunung Kidul Immawan Wahyudi bersama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) turun langsung ke lapangan melakukan pantauan langsung dampak longsor dan banjir di empat kecamatan terdampak. "Awalnya menolak untuk direlokasi, Kemarin satu persatu warga terdampak saya datangi, dan berbicara dengan mereka. Akhirnya mau direlokasi," kata Immawan Wahyudi.
Berita Lainnya
Analisis BMKG: Waspadai longsor- banjir bandang usai gempa Garut, Jabar
Senin, 29 April 2024 4:52 Wib
Awas, tiga sumber ancaman gempa di DKI Jakarta
Minggu, 28 April 2024 20:41 Wib
Masyarakat di daerah rawan longsor Indonesia harus siaga bencana
Sabtu, 27 April 2024 19:39 Wib
Tiga warga tertimbun longsor, kini tengah dicari
Jumat, 26 April 2024 10:02 Wib
Lewat citra satelit, BRIN mendeteksi kerentanan longsor
Jumat, 26 April 2024 9:14 Wib
12 rumah warga tertimbun longsor
Minggu, 21 April 2024 10:45 Wib
Berhasil dievakuasi, 77 korban selamat longsor Tana Toraja, Sulsel
Senin, 15 April 2024 14:07 Wib
Usai longsor, pemerintah pantau Jalan Tol Bocimi
Rabu, 10 April 2024 11:40 Wib