Menristekdikti buka Munas XI Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia

id Menristekdikti

Menristekdikti buka Munas XI Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia

Menristekdikti Mohammad Nasir disaksikan Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi memukul gong untuk membuka Musyawarah Nasional XI Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (Munas XI FL2MI) di Instiper Yogyakarta. (Istimewa)

Bantul (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi RI Mohammad Nasir membuka Musyawarah Nasional XI Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia (Munas XI FL2MI) yang digelar di Grha Institut Pertanian Instiper Yogyakarta.

"Mahasiswa harus peka terhadap perubahan terutama di era revolusi industri 4.0 di mana lingkungan berubah dengan cepat," kata Menristekdikti dalam pemaparannya saat pembukaan Munas XI FL2MI di Instiper Yogyakarta, Senin.

Munas XI FL2MI 2019 yang mengambil tema 'Implementasi Nilai-Nilai Pancasila dalam Menghadapi Era Globalisasi untuk Mewujudkan Indonesia Emas yang Bermartabat' itu diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai perguran tinggi di Indonesia.

Menurut dia, di era revolusi industri 4.0 ini mahasiswa juga harus cepat berubah dan memanfaatkan perkembangan teknologi, sebab anak muda akan lebih cepat merespon perubahan yang ada.

"Karena mahasiswa merupakan salah satu agen perubahan yang diharapkan membawa perubahan yang positif dalam rangka mencerdaskan bangsa," katanya.

"Dan di tangan para pemuda dan pemudi ini, bangsa Indonesia akan dibawa menuju Indonesia Emas yang bermartabat dengan mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila," katanya.

FL2MI merupakan wadah pemersatu Lembaga Legislatif Mahasiswa seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia yang memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan lembaga legislatif mahasiswa di Indonesia.

Rektor Instiper Yogyakarta Purwadi mendukung kegiatan positif mahasiswa, seperti ini, sebab forum yang berasaskan Pancasila ini bertujuan supaya terbina rasa kekeluargaan antara lembaga legislatif mahasiswa dan mampu berkarya untuk pengabdian yang berketuhanan, bertanggungjawab.

Rektor mengatakan, melalui kegiatan berorganisasi ini mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran kritis dalam batasan masih berlandaskan Pancasila.

"Mahasiswa jangan sampai mengikuti kegiatan yang radikal dan harus selalu menjaga kebhinekaan dan merawat rasa kebangsaan," katanya.

 
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024