Yogyakarta (ANTARA) - Kegiatan "Innovating Jogja 2019" yang diadakan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian menitikberatkan pada penumbuhan usaha yang bergerak pada bidang kerajinan dan batik, kata Kepala BBKB Titik Purwati Widowati.
"Kegiatan itu secara umum menggabungkan tujuan kegiatan 'Innovating Jogja' terdahulu untuk menghasilkan start up kerajinan dan batik di Yogyakarta yang inovatif dengan fungsi alih teknologi dan inkubasi hasil-hasil litbang yang dihasilkan BBKB," kata Titik di Yogyakarta, Kamis.
Pada peluncuran "Innovating Jogja 2019", Titik mengatakan BBKB tidak hanya menyeleksi calon tenant yang memiliki inovasi di bidang kerajinan dan batik tetapi juga calon tenant yang belum memiliki inovasi yang berminat untuk memanfaatkan teknologi kompor listrik batik tulis hasil penelitian BBKB.
"Pendaftaran terbuka bagi masyarakat DIY di bawah usia 45 tahun dengan mengisi aplikasi dan proposal usaha yang dapat diunduh melalui website bbkb.kemenperin.go.id paling lambat 31 Mei 2019," katanya.
Menurut dia, calon tenant yang proposalnya lolos seleksi administratif dan presentasi akan mengiktui kegiatan bootcamp. Pada akhir kegiatan bootcamp akan dipilih dua tenant inovasi dan dua tenant alih teknologi kompor listrik batik tulis untuk mengikuti kegiatan inkubasi.
"Keempat tenant yng dipilih akan mendapatkan program penguatan teknis produksi, pembangunan, dan pengembangan bisnis BBKB serta bantuan bahan produksi senilai Rp20 juta," katanya.
Ia mengatakan, melalui "Innovating Jogja" pada 2016 muncul inovasi bisnis yang terus berkembang, di antaranya Wastraloka yang bergerak dalam bidang seni lukis pada kerajinan kaleng, Janedan dalam bidang kerajinan kulit tanpa jahit, dan Alra dalam bidang kerajinan kulit kekinian.
"Innovating Jogja" pada 2018, menurut dia, berhasil memunculkan inovasi bisnis dalam bidang batik, yakni Tizania Batik yang bergerak dalam bidang batik latar ringkel dan By&G dalam bidang tas tenun agel kombinasi batik.
"Kami berharap pada 'Innovating Jogja 2019' akan muncul ide inovasi bisnis yang tidak kalah dibandingkan dengan para pendahulunya," kata Titik.
Berita Lainnya
Wisatawan Museum Batik Pekalongan, Jateng, dilatih cara membatik
Rabu, 24 April 2024 19:51 Wib
Buku Torehan Canting Batik Handayani Geulis gambarkan warna-warni batik
Rabu, 24 April 2024 9:36 Wib
Pokemon rilis edisi khusus batik Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 7:32 Wib
Museum Batik Jakarta dibanjiri wisatawan
Sabtu, 13 April 2024 9:18 Wib
Tampil di Indonesia Fashion Week 2024, batik Mojokerto, Jatim
Jumat, 29 Maret 2024 11:14 Wib
Peroleh hak cipta, motif batik buatan napi Lapas Suliki, Sumbar
Kamis, 28 Maret 2024 6:13 Wib
Sentra Terpadu Kartini memberi edukasi membatik pelajar
Kamis, 21 Maret 2024 7:59 Wib
Simak modelnya, Hyundai luncurkan enam mobil baru
Kamis, 21 Maret 2024 6:15 Wib