DIY mengirim 3.543 tenaga kerja ke luar negeri dalam tiga tahun

id Kepala BP3TKI,pengiriman tenaga kerja

DIY mengirim 3.543 tenaga kerja ke luar negeri dalam tiga tahun

Kepala Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta Suparjo (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Yogyakarta (ANTARA) - Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Yogyakarta, selama tiga tahun terakhir mengirimkan sebanyak 3.543 tenaga kerja dari semua kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk bekerja di perusahaan luar negeri.

"Kalau pengiriman PMI (pekerja migran Indonesia) asal DIY yang terdata di kami dalam tiga tahun terakhir sejak 2017 sampai (Juni) 2019 sebanyak 3.543 pekerja," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Yogyakarta Suparjo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, PMI asal DIY tersebut rinciannya adalah sebanyak 1.059 pekerja dari Kabupaten Bantul, sebanyak 342 pekerja dari Gunung Kidul, sebanyak 1.070 pekerja dari Kulon Progo, kemudian sebanyak 808 pekerja dari Kabupaten Sleman dan sebanyak 264 pekerja dari Kota Yogyakarta.

"Di data kita, Bantul ini adalah kabupaten kedua terbanyak pengiriman tenaga ke luar negeri dengan sebanyak 1.059 orang selama tiga tahun terakhir, yang terbanyak pertama masih Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Dia mengatakan, sedangkan secara nasional, DIY menempati ranking ke-8 terbanyak dalam pengiriman PMI ke luar negeri untuk bekerja secara formal ke perusahaan-perusahaan manufaktur di luar negeri.

"Dan memang penempatan kita dari Bantul dan seterusnya yang menggembirakan itu sektor formal, dalam penempatan sektor formal InsyaAllah tidak banyak permasalahan yang muncul," katanya.

Karena itu, pihaknya selalu menyampaikan bahwa persoalan PMI yang muncul itu karena yang bersangkutan berangkat secara ilegal atau tidak resmi, karena itu dia berharap pekerja yang ingin bekerja di luar negeri tidak jangan berangkat ilegal namun secara resmi.

"Semua PMI yang terdata di kita itu mereka yang berangkat ke luar negeri secara resmi melalui kita, akan tetapi kalau mereka yang berangkat mandiri tidak terdata di kami," katanya.
Baca juga: Perusahaan Korea ingin rekrut ribuan tenaga kerja Indonesia