Menko Kemaritiman resmikan tempat pelelangan ikan daring pertama di Indonesia

id Luhut pandjaitan, tpi online, program satu juta nelayan berdaulat

Menko Kemaritiman resmikan tempat pelelangan ikan daring pertama di Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Dokumentasi Kemenko Kemaritiman)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan tempat pelelangan ikan (TPI) dalam jaringan  (daring) pertama di Indonesia pada proyek percontohan Program Satu Juta Nelayan Berdaulat di TPI Palangpang, Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (20/7).

Dalam kesempatan yang sama, ia juga meresmikan Gerai Fish Mart dan Pelepasan Nelayan Melaut.

“Program Satu Juta Nelayan Berdaulat ini dilaksanakan bukan hanya di Sukabumi saja, tetapi juga di seluruh Indonesia, tetapi diresmikan pertama kali di sini (Sukabumi). Jadi memang kita mulai dari Ciwaru, Sukabumi, sini, dan nanti akan dikembangkan ke mana-mana,” kata Luhut dalam siaran pers di Jakarta, Minggu.

Program Satu Juta Nelayan Berdaulat merupakan salah satu usaha konsisten pemerintah dalam mengurangi kemiskinan mengingat potensi laut yang mencapai 2,5 triliun dolar AS sehingga perlu dikelola dengan sangat baik dan maksimal.
 

Dengan pelelangan daring, Luhut menjelaskan nantinya para nelayan tidak perlu lagi menggunakan uang sebagai alat transaksi karena mereka bisa memberi tahu hasil panen mereka ke “fish market” ketika mereka masih berada di laut.

“Jadi mereka masih di laut, tapi ‘fish market’ sudah tau apa yang didapat, apa hasilnya, sudah ada transaksinya. Nah untuk menunjang ini, kita kerja sama dengan startup pemancar sinyal dari Net1, yang bisa memancarkan dengan jarak sampai 60 km ke tengah laut, bisa wifi,” ungkapnya.

Ditambahkannya, dengan kerja sama Net1 diharapkan nelayan tidak bisa dibodohi para tengkulak lagi.
 

Dalam peresmian ini, para nelayan juga memberi masukan mengenai “cold storage” untuk menampung hasil melaut. Atas masukan tersebut, Luhut mengaku akan segera melaporkan hal tersebut kepada Presiden Jokowi dan segera menanganinya.

“Jadi harapannya setelah dilaporkan dan segera ada tindak lanjut mengenai ‘cooler storage’. Yang dibutuhkan kira-kira 50 ton, di mana para nelayan ketika sedang panen misal panen ikan tongkol, mereka bisa menyimpan hasil panennya di sana. Sehingga hasil panen tidak berimbas dijual murah atau harganya jatuh sekali,” jelasnya.

Luhut juga berharap ke depan lokasi yang juga merupakan salah satu geopark itu akan semakin dikenal, dengan hasil ikan yang baik dan menarik wisatawan.
 

“Pemerintah ingin memastikan program sampai ke bawah, bagaimana eksekusinya, bagaimana memastikan program itu jalan. Presiden sangat detail memeriksa satu-persatu. Jadi saya meminta nelayan untuk menyiapkan daerah mu untuk dicontoh daerah-daerah lain. Jadi kalau semua ini kita tularkan yang baik, Indonesia akan makin maju,” pungkasnya.

Selain Menko Luhut, hadir pula dalam peresmian ini Wakil Gubernur Jawa Barat UU Ruzhanul Ulum, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim, Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Direktur Jenderal Pajak, para nelayan dan tokoh lainnya.
Baca juga: Susi Pudjiastuti siap menjadi menteri kembali