Yogyakarta (ANTARA) - Suasana hangat terasa di Jalan Malioboro Yogyakarta, Selasa (10/12) malam, ketika kelompok pemusik Orkes Tiup Jogja (OTJ) memainkan alat musik tiup di kawasan tersebut.
OTJ tampil bertepatan dengan agenda rutin Selasa Wage, dan wisatawan tampak memadati pusat wisata Kota Yogyakarta ini. Tanpa lalu-lalang kendaraan bermotor, wisatawan bisa menikmati kawasan semipedestrian tersebut.
Wisatawan menghabiskan malam dengan masing-masing aktivitasnya, seperti berfoto-foto, jalan kaki menyusuri Jalan Malioboro, bersepeda, dan duduk mengobrol santai di pedestrian.
Ragam atraksi seni budaya juga memanjakan para wisatawan, mulai dari musik, tari, dan lainnya. Termasuk penampilan sekelompok pemusik yang dikerumuni wisatawan. Mereka adalah Orkes Tiup Jogja (OTJ).
Para penampil memang tak jauh dari nama orkesnya. Mereka memainkan alat musik tiup yang mungkin atraksi ini jarang ditemui di tempat lain.
Wisatawan berkerumun sekadar melihat sekilas karena penasaran dengan bunyi alat musik tiup, ada yang menonton dengan saksama, hingga ada yang turut mengabadikan melalui kamera.
"Kami kalau biasanya memainkan lagu-lagu jazz dan malam ini ada kesempatan menyanyikan lagu-lagunya Didi Kempot yang lagi hits. Ada juga lagu nasional sampai lagu daerah," kata Ketua OTJ Denga.
"Pemilihan lagu juga menyesuaikan suasana di Malioboro sehingga kami mengenakan busana Jawa," katanya.
Dia menjelaskan pembentukan grup ini karena sering berkumpul dan memainkan alat musik tiup dari logam dan kayu. Ditambah komunitas lain dari ISI Yogyakarta sehingga semua sepakat membentuk komunitas musik tiup ini.
"Kami awalnya hanya kumpul-kumpul dan suka memainkan alat tiup logam dan kayu. Kami selanjutnya ingin membuat suatu acara ditambah masuknya teman-teman dari ISI Yogyakarta. Akhirnya terbentuk OTJ ini pada Oktober 2019," katanya.
Denga menambahkan sesuai namanya, maka alat musik yang ditampilkan adalah saxophon, trompet, trombon, fresnhorn, dan dilengkapi perkusi drum serta senar drum. Adapun keunikan yang ditonjolkan orkes adalah berbusana khas jawa.
Sementara itu, KCU BCA Yogyakarta Anggardini menjelaskan pihaknya mendukung penampilan OTJ guna mewujudkan Yogyakarta layak menyandang predikat kota wisata, seni dan budaya. Apalagi anggota OTJ merupakan pecinta seni.
"Kami mendukung seniman kreatif Yogyakarta untuk tampil di Selasa Wage Malioboro ini. Komunitas OTJ sendiri dibentuk sebagai pecinta seni dan semakin unik karena mengenakan busana jawa," kata Anggardini atau akrap disapa Dini ini.
Dini menambahkan perseroan tetap mendukung segala bentuk kegiatan budaya dan kesenian di Yogyakarta melalui kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR). Hal ini bisa menjaga kelestarian budaya sehingga mampu mempertahankan ciri kerakyatannnya.
"Segala bentuk kegiatan seni, budaya akan tetap kami dukung. Budaya sangat penting dijaga kelestariannya, terutama di Yogyakarta. Kami berharap OTJ bisa tampil terus pada 'event' Seloso Wage ini," kata Dini.
Untuk diketahui, Selasa Wage adalah hari dalam pasaran Jawa. Setiap Selasa Wage, seluruh kendaraan bermotor dilarang melintas di Jalan Malioboro, kecuali bus TransJogja, ambulans, dan kendaraan "emergency" lainnya.
Berita Lainnya
Pemkab Sleman berkomitmen bantu selesaikan SHM Apartemen Malioboro City
Rabu, 1 Mei 2024 19:15 Wib
Pasar Beringharjo Yogyakarta
Senin, 18 Maret 2024 14:33 Wib
Gunungan oleh-oleh khas Yogyakarta setinggi 11 meter di Malioboro pecahkan Rekor MURI
Selasa, 5 Maret 2024 18:19 Wib
Belum selesai dengan kasus Hotel Top Malioboro, SKN kembali dilaporkan terkait dugaan penipuan investasi hotel dengan motif sama
Kamis, 29 Februari 2024 18:41 Wib
Pemkot Yogyakarta menambah ruang khusus rokok di Malioboro
Kamis, 1 Februari 2024 20:18 Wib
Bank KB Bukopin: "Transaksi Hotel Top Malioboro tanpa persetujuan tertulis dari kami"
Rabu, 31 Januari 2024 22:19 Wib
Presiden Jokowi ngopi bareng Basuki dan Budi Gunadi di Malioboro Yogyakarta
Rabu, 31 Januari 2024 1:38 Wib
Membedah simpang siur status kepemilikan Hotel Top Malioboro Yogyakarta
Selasa, 16 Januari 2024 20:49 Wib