Dinas Kesehatan Kulon Progo imbau masyarakat tidak panik sikapi COVID-19

id Covid-19,Corona,Dinkes Kulon Progo,Kulon Progo

Dinas Kesehatan Kulon Progo imbau masyarakat tidak panik sikapi COVID-19

Dinkes Kulon Progo antisipasi Covid-19 dengan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan dan tidak berpergian. (Foto : ANTARA/Sutarmi).

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan berpergian jauh untuk sementara menyikapi ditemukannya kasus COVID-19 di Indonesia.

Pelaksana tugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Rabu, mengatakan Dinkes sudah mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan, yakni minum yang cukup, menjaga kesehatan dan tidak berpergian jauh.

"Kami mengimbau masyarakat tidak panik dengan kasus COVID-19 yang masuk ke Indonesia," tambahnya Sri Budi.

Ia mengemukakan Pemkab Kulon Progo juga sudah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana kesehatan menghadapi COVID-19 dengan menyiagakan 21 puskesmas yang tersebar di 12 kecamatan, rumah sakit pratama, dokter praktik. Selain itu, dua rumah sakit milik pemerintah, yakni RSUD Wates, dan RSUD Nyia Ageng Serang, serta tujuh rumah sakit swasta.

"Kami sudah mengirim surat edaran di seluruh puskesmas, dokter praktik pribadi, rumah sakit milik pemerintah dan swasta untuk mengantisipasi kasus COVID-19 di wilayah masing-masing," terangnya.

Sri Budi mengatakan gejala COVID-19 ini hampir sama dengan gejala flu, yakni pusing, pegal linu, pilek, bantuk. Yang membedakan dengan flu, yakni batuk disertai dahak dan sesak nafas. Yang diwaspadai saat ditemukan adanya warga yang gejalanya sama seperti flu, maka petugas kesehatan akan melakukan pengawasan.

Dinkes juga akan melakukan pengawasan dan pemantuan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang dari negara-negara tujuan kerja. Berdasarkan data Disnakertrans Kulon Progo banyak TKI dari Kulon Progo yang bekerja di Singapura, Malaysia, Taiwan, Hongkong dan negara lainnya.

"Saat menjelang puasa atau lebaran, mereka pulang ke Kulon Progo. Mereka juga menjadi sasaran pengawasan dan pemantuan selama 28 hari," katanya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kulon Progo Ananta Kogam Dwi Korawan menjelaskan tahapan rujukan bila ditemukan adanya warga yang memiliki gejala COVID-19, Sri Budi menambahkan pihak puskesmas atau rumah sakit akan langsung merujuk ke RSUP Sardjito, RSUD Panembahan Senopati, terakhir bila pasien tidak tertampung akan dirawat di RSUD Wates.

"Rumah sakit tersebut memiliki peralatan yang lengkap dan ruang isolasi yang memadai," lanjutnya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024