Yogyakarta (ANTARA) - Orang tua harus memahami gejala-gejala yang muncul akibat alergi susu sapi pada anak sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat, kata Konsultan Alergi dan Imunologi Anak Prof Budi Setiabudiawan.
"Untuk itu, pemahaman masyarakat khususnya orang tua mengenai penyebab terjadinya alergi susu sapi pada anak perlu terus ditingkatkan," katanya dalam siaran pers yang diterima di Yogyakarta, Senin.
Dengan demikian, kata dia, orang tua dapat memberikan penanganan yang tepat agar kesehatan anak terus terjaga dan tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya.
"Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak. Gejala yang muncul akibat anak alergi susu sapi biasanya menyerang kulit seperti ruam-ruam merah, sistem pernapasan seperti batuk dan bersin yang berulang, atau sistem pencernaan misalnya sakit perut yang membuat anak menjadi rewel," katanya.
Menurut dia, alergi susu sapi pada anak diakibatkan oleh respons sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein). Hal ini perlu menjadi perhatian karena susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Dalam hal ini peran orang tua khususnya bunda sangat penting untuk menangani kondisi anak yang alergi susu sapi, termasuk pemberian nutrisi alternatif yang tepat. Melihat kondisi itu penting bagi orang tua untuk tetap tanggap dalam penanganan anak dengan kondisi alergi susu sapi di masa pandemi," katanya.
Oleh karena itu, orang tua harus memahami gejala-gejala yang muncul akibat alergi susu sapi, berkonsultasi dengan tenaga ahli yang saat ini bisa juga dilakukan melalui telepon maupun online, serta mengendalikan faktor penyebabnya dengan nutrisi alternatif yang tepat dan aktivitas fisik sesuai usianya untuk bantu mengurangi gejala yang muncul akibat alergi susu sapi.
Sementara itu, Senior Brand Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Anggi Morika Septie mengatakan dalam rangka mendukung World Allergy Week 2020 atau Pekan Alergi Dunia, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada) melalui brand SGM Eksplor Advance+ Soya ingin memberikan inspirasi dan mengajak para bunda untuk menjaga kesehatan anak yang alergi susu sapi.
Melalui rangkaian program edukasi di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, para bunda diajak menjaga kesehatan anak dengan tanggap alergi melalui gerakan 3K, yaitu kenali gejalanya, konsultasikan ke dokter yang bisa dilakukan melalui telepon atau online agar anak mendapat penanganan yang tepat, dan kendalikan faktor penyebab alergi susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat agar anak bisa tetap tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya anak dengan alergi susu sapi, dapat menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kami percaya seluruh anak Indonesia, bisa bertumbuh dan berkembang menjadi Anak Generasi Maju, tentunya dengan dukungan stimulasi serta nutrisi yang tepat," kata Anggi.
Digital Marketing Manager SGM Eksplor Advance+ Soya, Mediana Herwijayanti mengatakan untuk memberikan inspirasi dan mendukung Bunda Tanggap Alergi Generasi Maju agar tetap memperoleh edukasi nutrisi serta cara mengatasi dan mengendalikan faktor yang menyebabkan alergi susu sapi, SGM Eksplor Advance+ Soya menghadirkan rangkaian kegiatan dalam acara Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju.
"Kegiatan ini berupa konten-konten edukasi digital yang bisa diakses dengan mudah dan dijangkau oleh puluhan juta bunda di Indonesia melalui akun Instagram @soya_generasimaju dan Facebook Page Soya untuk Generasi Maju," katanya.
Berita Lainnya
DP3 Sleman apresiasi industri pengolahan serap susu dari peternak lokal
Senin, 18 November 2024 9:47 Wib
Prabowo mempertimbangkan susu cair alternatif susu kemasan makan bergizi
Minggu, 27 Oktober 2024 13:26 Wib
Susu ikan bisa jadi alternatif anak tak suka daging ikan
Jumat, 13 September 2024 13:05 Wib
Guru Besar IPB sebut omega 3 susu ikan lebih tinggi dibanding susu sapi
Rabu, 11 September 2024 15:16 Wib
Produk susu AS tampilkan berbagai solusi inovasi sehat di Fi Asia Indonesia 2024
Rabu, 4 September 2024 23:07 Wib
Fapet UGM menciptakan teknologi pakan sapi perah tingkatkan nutrisi susu
Jumat, 23 Agustus 2024 22:06 Wib
Kementan meyiapkan 1,5 juta hektare lahan sapi perah dukung susu gratis
Jumat, 23 Agustus 2024 18:09 Wib
Program makan bergizi gratis belum diputuskan dilengkapi susu
Kamis, 1 Agustus 2024 8:00 Wib