Kasus COVID-19 Yogyakarta naik sehingga warga diminta disiplin AKB

id kasus covid-19,cenderung naik,yogyakarta,disiplin

Kasus COVID-19 Yogyakarta naik sehingga warga diminta disiplin AKB

Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Grafik kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Yogyakarta cenderung mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir sehingga Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat untuk meningkatkan disiplin adaptasi kebiasaan baru dan protokol kesehatan.

“Akhir-akhir ini, temuan kasus terkonfirmasi positif memang cukup tinggi. Biasanya hanya ada dua, empat, atau paling banyak tujuh kasus, tetapi akhir-akhir ini bisa mencapai belasan dalam satu hari,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Ariyani di Yogyakarta, Rabu.

Berdasarkan data corona.jogjakota.go.id, pada Senin (21/9) dan Selasa (22/9), terdapat tambahan 17 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Yogyakarta sehingga total terdapat 350 kasus, dengan rincian 118 kasus aktif, 218 pasien sembuh, dan 14 meninggal dunia.

Oleh karena itu, lanjut dia, satu-satunya cara untuk mengantisipasi semakin meluasnya penularan COVID-19 adalah dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Yang harus dilakukan saat ini adalah waspada dan disiplin menjalankan berbagai adaptasi kebiasaan baru (AKB). Disiplin menjalankan protokol kesehatan karena sebagian besar kasus yang ditemukan tidak menunjukkan gejala apapun,” katanya.

Emma menyebut setiap orang pada saat ini berpotensi terpapar virus corona jenis baru itu. Tetapi, ada yang kemudian menunjukkan gejala sakit dan ada pula orang yang sama sekali tidak menunjukkan gejala apapun.

“Saat ini, tidak bisa lagi mengatakan apakah seseorang negatif atau tidak terpapar virus corona sampai mereka menjalani tes,” katanya.

Emma mencontohkan bagaimana penerapan protokol kesehatan secara disiplin dapat mencegah penularan virus corona, salah satunya kasus yang terjadi di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

Setelah dua pegawai di kantor Dinas Kesehatan diketahui positif COVID-19, maka dilakukan uji usap untuk sekitar 40 pegawai lain yang memiliki kontak erat.

“Kami bersyukur, hasilnya semua negatif karena pegawai menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Meskipun di kantor, tetap menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” katanya.

Ia meminta masyarakat menghindari berbagai kegiatan yang meningkatkan potensi paparan virus seperti makan bersama atau foto bersama.

“Saat makan, tentu akan melepas masker dan biasanya mereka pun mengobrol dalam waktu lama. Begitu pula saat foto, biasanya saling berdekatan, tidak menerapkan jaga jarak. Ini yang harus dihindari dan dikurangi,” katanya.

Selain di tempat umum, Emma meminta penerapan protokol kesehatan juga diberlakukan saat berada di rumah.

“Jangan karena merasa sudah bertemu tiap hari, lalu lupa menerapkan protokol kesehatan,” katanya.

Ia mengingatkan, kasus penularan virus corona di Kota Yogyakarta juga banyak terjadi di keluarga.

“Dari hasil tracing kasus positif, banyak yang kemudian ditemukan kasus-kasus berikutnya di lingkungan keluarga terdekat,” katanya.

Selain itu, ia mengapresiasi berbagai upaya tambahan seperti penerapan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan dan operasional selter untuk pasien positif COVID-19 yang tidak menunjukkan gejala.

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024