Nadiem: Kemendikbud tak pernah berencana hilangkan pelajaran agama

id Kemendikbud,Nadiem Makarim, pelajaran agama, peta jalan pendidikan,hilangnya frasa agama,frasa agama pada peta jalan pen

Nadiem: Kemendikbud tak pernah berencana hilangkan pelajaran agama

PROGRAM UNGGULAN DANA DESA UNTUK PENDIDIKAN Guru mengawasi murid mengerjakan soal pelajaran agama saat berlangsung proses mengajar di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT), Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Selasa (27/11/2018). Pemerintah dan perangkat desa di daerah itu mengalokasi sebanyak 50 persen anggaran dana desa yang bersumber dari APBN untuk pendidikan di SDIT tersebut sebagai aset Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).ANTARA FOTO/Ampelsa/hp. (ANTARA FOTO/AMPELSA)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama.

“Saya bingung dengan polemik frasa agama ini, karena alasan mengapa kita mengeluarkan Ketuhanan Yang Maha Esa? Karena itu adalah esensi tertinggi dalam keagamaan. Saya kira itu adalah yang terpenting, tapi ternyata ada polemik baru,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dipantau di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa agama dan Pancasila sangat esensial bagi pendidikan bangsa. Selain kompetensi abad 21, Peta Jalan Pendidikan dirancang agar ekosistem pendidikan mampu menghasilkan anak-anak Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

“Kemendikbud tidak pernah berencana menghilangkan pelajaran agama. Agama merupakan bagian pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul yang bersifat holistik dan tidak terfokus kepada kemampuan kognitif saja,” katanya.

Status Peta Jalan Pendidikan, kata dia, masih berupa rancangan yang terus disempurnakan dengan mendengar dan menampung masukan dan kritik dari berbagai pihak.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas masukan dan atensi dari berbagai kalangan tentang penambahan kata agama secara eksplisit, kata ini akan termuat pada revisi rancangan Peta Jalan Pendidikan selanjutnya,” katanya.

Ia mengaku tidak menyangka ketiadaan frasa agama tersebut dapat memicu polemik di masyarakat, demikian Nadiem Anwar Makarim.


 

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024