Jakarta (ANTARA) - Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengungkapkan empat catatan yang menjadi menjadi tantangan usai merger yang dilakukan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero).
"Pertama, peningkatan dan standardisasi pelayanan di semua pelabuhan Pelindo yang didukung standardisasi proses, SDM, dan teknologi (fasilitas) dengan sistem informasi yang terintegrasi, baik antarpelabuhan maupun antara pelabuhan dan pengguna," kata Setijadi dalam keterangannya yang dipantau, di Jakarta, Minggu.
Setijadi mengatakan, yang kedua adalah penataan hub & spoke kepelabuhanan Indonesia, dengan tantangan utama mengurangi pelabuhan pintu ekspor-impor.
Pembatasan menjadi hanya 2-5 international hub port akan meningkatkan volume barang secara signifkan di beberapa pelabuhan hub ini yang berpotensi menarik direct call untuk mother vessel.
Ia menyatakan hal itu bisa menjadi strategi penting meningkatkan daya saing pelabuhan Indonesia secara global, termasuk mengalihkan pengiriman yang selama ini melalui Singapura.
Upaya itu harus dibarengi dengan penataan jaringan pelabuhan pengumpan (spoke)-nya bukan hal mudah, namun perlu menjadi prioritas dalam jangka panjang.
Ketiga, pengembangan sistem transportasi multimoda.
Pelindo dapat berperan mendorong integrasi pengiriman barang secara end-to-end dengan melibatkan perusahaan pelayaran dan operator transportasi jalan dan rel untuk meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
Analisis Pelni dan INSA menunjukkan biaya kepelabuhanan sekitar 31 persen dan biaya transportasi laut sekitar 19 persen, sementara biaya transportasi hinterland mencapai sekitar 50 persen.
Keempat, kontribusi terhadap pengurangan kesenjangan perekonomian antarwilayah. Pada tahun 2020, misalnya, distribusi Produk Domestik Bruto masih didominasi wilayah Jawa (58,75 persen) dan Sumatera (21,36 persen).
Setijadi menambahkan, SCI mengapresiasi keberhasilan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan merger BUMN layanan jasa pelabuhan itu.
Ia berharap Pelindo akan berperan melalui pelabuhan-pelabuhannya di empat wilayah yang berkontribusi terhadap PDB masih rendah, yaitu Kalimantan (7,94 persen), Sulawesi (6,66 persen), Bali-Nusa Tenggara (2,94 persen), dan Papua (2,35 persen).
"Menurut UU No. 19/2003 tentang BUMN, selain mengejar keuntungan, salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN lainnya adalah memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional pada umumnya," katanya pula.
Berita Lainnya
Kapal pesiar bawa ribuan wisman singgahi Bali
Kamis, 11 April 2024 9:39 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
52 kapal pesiar bawa wisman singgah di Benoa, Bali
Kamis, 4 April 2024 4:52 Wib
"Desa Image" dongkrak kunjungan wisatawan
Jumat, 1 Maret 2024 19:47 Wib
107 kapal pesiar tahun 2024 singgah di Indonesia timur
Selasa, 9 Januari 2024 18:30 Wib
Produk enam UMK binaan Pelindo pameran di China-ASEAN Expo 2023
Senin, 18 September 2023 7:16 Wib
"Pelindo Mengajar: kenalkan industri pelabuhan kepada pelajar
Kamis, 23 Februari 2023 6:38 Wib
kapal diminta waspadai cuaca ekstrem
Selasa, 3 Januari 2023 5:55 Wib