Yogyakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Yogyakarta kembali mengingatkan warga yang tinggal di sepanjang bantaran sungai untuk mewaspadai berbagai potensi bencana saat musim hujan, salah satunya talut longsor.
“Semua kawasan di pinggir sungai adalah daerah yang rawan bencana saat musim hujan, seperti tanah longsor hingga banjir. Untuk itu, kewaspadaan perlu terus dibangun, sehingga bisa mengurangi risiko bencana,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta Nur Hidayat di Yogyakarta, Kamis.
Pada Rabu (3/11), BPBD Kota Yogyakarta mencatat satu kejadian talut longsor yang cukup besar, yaitu di aliran Sungai Gajah Wong, tepatnya di Kelurahan Muja Muju usai hujan deras.
Talut sungai longsor sepanjang 30 meter dengan ketinggian lima meter. Talut tersebut menjadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta.
“Sudah kami laporkan ke DPUPKP, karena tanggung jawabnya ada di instansi tersebut. Di sekitar lokasi longsor tidak ada permukiman dan nihil korban jiwa,” katanya.
Selain di Muja Muju, BPBD Kota Yogyakarta juga mencatat beberapa titik talut yang mengalami kerusakan, di antaranya di bawah Jembatan Winong di aliran Sungai Gajah Wong dan di Serangan di aliran Sungai Winongo. Kerusakan di kedua titik tersebut sudah dilaporkan ke DPUPKP Kota Yogyakarta.
“Kami juga sudah melakukan pemetaan risiko bencana di daerah bantaran sungai,” katanya.
Dalam pemetaan tersebut, BPBD Kota Yogyakarta melakukan pendataan terkait jumlah warga yang tinggal di bantaran sungai, jalur evakuasi dan titik evakuasi saat terjadi bencana.
“Jadi, sudah ada mitigasi yang kami harapkan dapat membantu masyarakat untuk melakukan langkah cepat apabila terjadi bencana,” katanya.
Keberadaan Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang tersebar di sekitar 130 kampung di Kota Yogyakarta, lanjut Nur, diharapkan dapat membantu penanganan awal apabila terjadi bencana.
“Kami sudah memberikan simulasi dan pelatihan penanganan bencana kepada KTB. Kelengkapan peralatan penanganan bencana pun sudah diberikan, misalnya gergaji mesin, pompa air, alat komunikasi dan lainnya,” katanya.
Ia mengingatkan seluruh KTB untuk kembali mengecek peralatan dan fasilitas penanganan bencana agar selalu dalam kondisi baik dan siap digunakan sewaktu-waktu.
Berita Lainnya
58 orang meninggal dunia akibat kapal terbalik
Minggu, 21 April 2024 10:37 Wib
Warga peroleh edukasi keselamatan transportasi air
Sabtu, 13 April 2024 5:18 Wib
Pemda harus mampu gali potensi pariwisata gaet wisatawan
Senin, 1 April 2024 7:48 Wib
Memanfaatkan Sungai Winongo kecil, Bantul, DIY, untuk pertanian ekonomi pariwisata
Sabtu, 30 Maret 2024 22:25 Wib
Tanggul Sungai Wulan Demak, Jateng, harus ditinggikan agar tak jebol dan banjir
Kamis, 28 Maret 2024 21:10 Wib
SMKN 2 Kandangan, Kalsel-R Tech College Bangkok pertukaran guru-pelajar
Rabu, 27 Maret 2024 6:02 Wib
Peneliti UGM: Sungai Code Yogyakarta tercemar logam berat
Sabtu, 23 Maret 2024 22:32 Wib
Telan dana Rp900 miliar untuk normalisasi Sungai Wulan Demak, Jateng
Sabtu, 23 Maret 2024 8:09 Wib