Petani harus pintar cari peluang

id KSP, Moeldoko, Petani, Alsintan, hortikultura, HKTI

Petani harus pintar cari peluang

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berdialog bersama petani cabai zona SP4 Desa Dehegila Morotai Selatan, Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (20/11/2021). ANTARA/HO-KSP

Jakarta (ANTARA) - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko meminta para petani untuk pintar mencari peluang dan tidak tergantung pada bantuan pemerintah.

"Petani harus berdaya, jangan berharap bantuan terus, jangan mau miskin terus," kata Moeldoko saat berdialog dengan para petani cabai di Zona SP4 Desa Dehegila, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, sebagaimana siaran pers KSP diterima di Jakarta, Minggu.

Dalam dialog itu, Moeldoko merespons salah satu petani cabai SP4 di Desa Dehegila, Pulau Morotai bernama Imam yang mengadu kepada Moeldoko mengenai keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta buruknya kondisi jalan menuju areal perkebunan yang masih berupa tanah liat.

"Kami masih butuh traktor untuk mengolah tanah Pak. Jalan menuju lahan juga masih begini (berupa tanah liat)," ujar Imam.

Kepala KSP menantang petani untuk terus memberdayakan diri dan memanfaatkan setiap peluang.

Moeldoko, yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), mengatakan bahwa Pemerintah sudah membuka pintu lebar untuk pengembangan sektor pertanian, terutama untuk pengembangan tanaman hortikultura

"Pemerintah sudah berikan akses kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa jadi modal usaha petani, seperti biaya pengolahan tanah, tenaga kerja, dan peralatan pertanian. Maka itu, segera bergabung dengan gapoktan (gabungan kelompok tani) agar bisa merasakan manfaatnya," katanya.

Menurut KSP, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai telah mengembangkan sektor tanaman hortikultura di wilayahnya. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar, pengembangan tanamam hortikultura itu juga untuk meningkatkan mutu hasil panen produk pertanian Pulau Morotai agar dapat bersaing dengan daerah lain.

Pemerintah daerah setempat, kata dia, juga sudah berhasil mengendalikan harga mulai hulu hingga hlir.

Pada kesempatan tersebut, selain bertemu dan mendengarkan permasalahan petani hortikultura di zona SP4 Desa Dehegila, Moeldoko juga mengunjungi sentra kelautan perikanan terpadu (SKPT) di desa Daeko Majiko, Morotai Selatan.

Sejumlah nelayan yang hadir mengeluhkan soal kurangnya kapal tangkap, sulitnya mendapat pasokan BBM bersubsidi, dan munculnya kapal-kapal tangkap ikan besar di perairan Morotai yang berdampak pada hasil tangkap ikan nelayan setempat.

"Saya akan segera kordinasikan dengan kementerian terkait agar masalah nelayan di sini bisa segera mendapat jalan keluar," kata Moeldoko.

Selain berdialog, mantan Panglima TNI itu juga menyerahkan bantuan kapal tangkap kepada sejumlah nelayan di Morotai Selatan, Maluku Utara.

Ia berharap bantuan yang diinisiasi pemerintah daerah tersebut bisa meningkatkan produktivitas nelayan dan industri perikanan di Kabupaten Pulau Morotai.

"Kapal ini jangan dijual, harus benar-benar untuk tangkap ikan," kata Bupati Pulau Morotai Beny Laos kepada nelayan penerima bantuan kapal tangkap.
 
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024