Gunakan Agriculture War Room, Wapres pastikan pangan aman jelang Ramadhan

id wapres,ramadhan

Gunakan Agriculture War Room, Wapres pastikan pangan aman jelang Ramadhan

Wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin menyapa petani dan penyuluh pertanian secara virtual di Kementerian Pertanian (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Memastikan ketersediaan pangan menjadi hal yang sangat krusial untuk dilakukan menjelang Ramadhan. Faktanya permintaan pangan sebagai kebutuhan pokok di bulan ini kerap mengalami peningkatan yang signifikan, sehingga sering memicu gangguan distribusi, kelangkaan, hingga kenaikan harga di pasar. 

Menggunakan layanan Agriculture War Room (AWR) dan terhubung ke ribuan penyuluh dan petani di seluruh Indonesia, Wakil Presiden (Wapres) K.H Ma'ruf Amin mengatakan ketersediaan pangan dalam kondisi yang cukup dan aman. Ia memastikan Ramadhan yang jatuh pada awal April 2022 dapat berjalan kondusif karena stok pangan sebagai kebutuhan dasar masyarakat terjamin dan tercukupi. 

“Saya meninjau Kementan dan dapat penjelasan tentang ketersediaan bahan pokok khsusunya dalam menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Ini penting, saya tekankan tidak ada kekurangan seperti isu kedelai ataupun minyak goreng," kata Ma'ruf Amin di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Selasa. 

Rilis dari Polbangtan YoMa yang mengikuti kegiatan itu secara virtual, Selasa, menyebutkan Wapres Ma'ruf Amin langsung menyapa para penyuluh dan petani di Kabupaten Sumedang yang sedang berada di kebun cabai.

"Bagaimana kondisi cabai di Sumedang saat ini? Apakah stok yang ada mencukupi?" tanya Wapres Ma'ruf Amin. Tak hanya itu, Wapres Ma'ruf juga menyapa petani milenial asal Cianjur, Sandi Okta Susila dan juga diajak meninjau stok gudang daging beku secara virtual. Serta memastikan stok daging beku untuk Ramadhan dan Idul Fitri aman.

Lebih lanjut, Wapres Ma'ruf mengungkapkan semua pihak wajib bekerja sama untuk mewujudkan dan menjamin ketersediaan pangan masyarakat. Pihak terkait lainnya, kata Ma'ruf, juga harus turut mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan akses pangan masyarakat, mulai dari aspek distribusi hingga upaya stabilitas harga pangan. 

"Ini tidak hanya Kementan, saya minta ada kolaborasi baik dalam rangka penyiapan ketersediaan dan pengendalian harga, serta siap untuk intervensi manakala ada hal yg mengganggu ketersediaan dan kenaikan harga yang tidak sewajarnya," ungkapnya. 

Ramadhan kali ini merupakan tahun ke-3 bulan puasa di masa pandemi, Ma'ruf menekankan pentingnya menjaga dan mengendalikan pasokan dan harga pangan terutama pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Ia meyakini dengan kerja bersama ketersediaan pangan selama Ramadhan tahun ini akan tetap terjaga dan terkendali seperti tahun sebelumnya. 

"Mudah-mudahan Ramadhan kali ini, meskipun dunia sedang bermasalah, kita bisa antisipasi," katanya. 

Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan data menunjukkan angka yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga Idul Fitri, namun ia menegaskan bahwa dirinya tidak berhenti hanya pada data-data di atas kertas, bersama dengan jajarannya ia kerap melakukan validasi dan memastikan data tersebut sesuai fakta fisik di lapangan. 

"Seperti yang disampaikan Bapak Wapres, data dan validasi sudah kita lakukan bahwa Ramadhan kali ini kebutuhan pangan kita dalam kondisi cukup. Terkait beberapa harga komoditas yang naik karena ada gejolak harga dunia yang juga lagi naik, tetapi bukan berarti ketersediaan kurang, semua saya pastikan cukup," tutur Syahrul.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa aktivitas pertanian selalu dipantau melalui AWR.

"Melalui AWR, kita selalu memantau perkembangan pertanian di lapangan. Termasuk jika ada kelangkaan pupuk, kita langsung koordinasi dengan BPP yang ada di seluruh kecamatan dan kita tanyakan kondisinya ke petani dan penyuluh," katanya.