Pacu milenial kembangkan agribisnis, Polbangtan Kementan bekali pelatihan digital marketing

id milenial,agribisnis

Pacu milenial kembangkan agribisnis, Polbangtan Kementan bekali pelatihan digital marketing

Pelatihan Optimalisasi Pemasaran Produk Pertanian Melalui Pengemasan dan Digital Marketing bagi Petani Milenial Kulon Progo (ANTARA/HO-Polbangtan YoMa)

Yogyakarta (ANTARA) - Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) Kementerian Pertanian (Kementan) memacu petani milenial untuk mengembangkan agribisnis dengan membekali mereka pelatihan digital marketing dan pengemasan produk.

Siaran pers dari Polbangtan YoMa yang diterima di Yogyakarta, Selasa, Kementan berkomitmen mendukung dan mengembangkan ekosistem agribisnis di Indonesia dalam rangka mewujudkan target penumbuhan wirausahawan pertanian.

Kali ini lewat kegiatan Pendampingan Balai Penyuluhan Pertanian, Polbangtan YoMa menggelar Pelatihan Optimalisasi Pemasaran Produk Pertanian Melalui Pengemasan dan Digital Marketing bagi Petani Milenial Kulon Progo.

Cara ini merupakan salah satu gerakan pemanfaatan teknologi informasi digital dalam proses bisnis pertanian. Digitalisasi khususnya dalam bidang pemasaran sangat membantu proses pendistribusian dan pemasaran pangan sehingga dapat menyeluruh sesuai Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa penyediaan pangan harus selalu ada dan tidak boleh terhenti.

"Pangan harus selalu ada, produksi dan distribusi tidak boleh berhenti. Kita harus kreatif dan berpikir strategis, termasuk dalam pemasaran. Manfaatkan internet dan e-commerce untuk mengawal kebutuhan konsumen sekaligus meningkatkan layanan pesan antar produk sampai tujuan," kata Menteri SYL.

Dalam keterangan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendorong pelatihan dengan konsep serupa terus di galakkan.

"Hal ini akan mendukung penetrasi pasar yang dilakukan oleh petani. Sejauh ini hasilnya positif. Petani mendapatkan manfaat ekonomi yang besar," kata Dedi.

Pelatihan yang diikuti 20 petani milenial ini dihadiri Endra Presetyanta yang mewakili Direktur Polbangtan YoMa, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo, dan Kepala BPP setempat.
 
Endra berharap melalui kegiatan ini akan muncul "champion-champion" petani milenial yang berkualitas di daerah Kulon Progo. "Peserta yang hadir diharapkan dapat menyerap ilmu dengan baik dan bisa menjadi motor penggerak bagi pemuda tani lainnya di sekitar Nanggulan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kulon Progo Aris Nugraha memaparkan bahwa SDM pertanian di wilayahnya masih memerlukan pembinaan intensif guna meningkatkan kualitasnya.

"Peran Polbangtan YoMa selama ini sangat membantu, dan secara khusus kami berterima kasih karena Polbangtan YoMa telah melaksanakan kegiatan-kegiatan pemberdayaan semacam ini," katanya.

Pelatihan ini mendatangkan para ahli dan pelaku bisnis sebagai narasumber, di antaranya Founder Difabike (Ojek Online Difabel) Triyono yang telah malang melintang membangun bisnis.

Dalam kesempatan itu Triyono menegaskan di depan para petani milenial yang baru dan akan membangun bisnis bahwa kunci memulai usaha adalah kemauan dari diri sendiri. "Mulai usaha tidak melulu harus dengan modal uang, karena bisnis itu perkara sikap," katanya.

Lebih lanjut Triyono mengungkapkan bahwa dalam berbisnis mengikuti tren itu cukup penting. Ia mengisahkan bagaimana dirinya mempertahankan usaha ojek yang digawangi para difabel ini tetap bertahan di tengah maraknya ojek online.

"Tidak dipungkiri, kami harus mengikuti tren untuk dapat bertahan, begitu juga Difabike yang mengikuti tren dengan membuka layanan secara online," katanya.

Triyono menekankan bahwa produk yang dikemas dengan baik, benar, dan menarik bukan hanya meningkatkan harga jual produk, namun juga akan mempertahankan kualitas produk sehingga tetap terjaga dengan baik hingga di tangan konsumen.

Selain Triyono, hadir Rakmatniwa, narasumber dari diKemas.com yang berbagi ilmu mengenai teknik pengemasan produk. Ia menyampaikan fungsi penting kemasan dalam pemasaran.

"Sepakat atau tidak, jika konsumen membeli produk, salah satu alasannya karena kemasannya menarik," ujarnya.