Kulon Progo kembangkan agribisnis kopi di Bukit Menoreh

id Kopi Menoreh ,Kulon Progo ,Kopi

Kulon Progo kembangkan agribisnis kopi di Bukit Menoreh

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho menanam kopi di Trayu, Ngargosari. ANTARA/HO-Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo

Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan agribisnis komoditas kopi di kawasan Bukit Menoreh dalam rangka meningkatkan produksi dan pendapatan petani di wilayahnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugroho di Kulon Progo, DIY, Kamis, mengatakan program pengembangan kopi sangat dibutuhkan di Kulon Progo.

Hal ini mengingat kopi merupakan salah satu komoditas unggulan pertanian dari subsektor perkebunan di Kabupaten Kulon Progo dan juga menjadi salah satu indikator kinerja dinas.

Baca juga: Festival kopi sedot kunjungan wisatawan-ekonomi

"Seiring dengan berkembangnya budaya ngopi sebagai gaya hidup, maka juga harus diimbangi dengan penanganan komoditas kopi secara serius dengan konsep agribisnis secara menyeluruh mulai dari on farm sampai dengan off farm," kata Aris.

Ia mengatakan konsep pengembangan agribisnis secara utuh ini diharapkan petani kopi dapat meningkatkan nilai tambah kopi, sehingga perekonomian dan kesejahteraan petani juga akan meningkat.

"Kami juga melakukan pendampingan petani dalam promosi dan pemasaran," katanya.

Aris juga mengatakan Dispertan Kulon Progo bersama Komunitas Kopi Kemepyar yang beranggotakan penggiat dan pelaku usaha kopi di wilayah Kalurahan Ngargosari melaksanakan pengembangan kopi varietas robusta dan arabika di perbukitan Menoreh.

Komunitas Kopi Kemepyar terdiri atas Kelompok Tani (KT) Rukun dan KT Sari Makmur Ngargosari menanam kopi di Trayu, Ngargosari.

Di Pedukuhan Trayu yang berbatasan dengan Kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah, terdapat mata air yang perlu diselamatkan sangat cocok dikembangkan komoditas kopi.

Dengan demikian penanaman kopi di lokasi ini juga dengan tujuan untuk konservasi mata air. Mata air Selumbung di lokasi ini dipandang perlu untuk dilindungi karena digunakan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga terutama air minum.

Penanaman awal direncanakan seluas lima hektare dan ke depannya akan dilaksanakan secara bertahap pada lahan yang potensial ditanami seluas 20 hektare.

Pengembangan kopi yang dimulai dari Pedukuhan Trayu, Ngargosari ini juga sudah mempertimbangkan kesesuaian lahan dan agroklimat, yang mana di lokasi tersebut sudah ada populasi awal sekitar 600 batang di kisaran umur tanaman tiga tahun dan sudah berproduksi dengan bagus.

Penanaman kopi awal sejumlah 600 batang sebagai demplot dan percontohan ini diinisiasi oleh salah satu tokoh masyarakat Ngargosari yang juga merupakan anggota DPRD Kulon Progo yaitu Suharto.

Pengembangan kopi di perbukitan Menoreh oleh komunitas Kopi Kemepyar dilaksanakan dengan pendampingan dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang dipimpin Wagiman.

Wagiman mengatakan pendampingan dimulai di Mei 2022 dengan model pendampingan mulai dari pembuatan bibit kopi dan peningkatan kapasitas petani/kelembagaan petani.

"Fakultas Teknologi Pertanian UGM dalam pendampingan mengedepankan tiga strategi, yaitu 3 M yang meliputi membudidayakan kopi lokal, membudayakan kopi, dan memberdayakan kopi," katanya.

Baca juga: 18 kedai kopi millenial di Kulon Progo kembangkan kopi menoreh
Baca juga: Warga diberdayakan lewat pengembangan desa wisata-kopi luwak