Yogyakarta (ANTARA) - Perwakilan startup atau perusahaan rintisan dari negara-negara anggota ASEAN berkumpul di Yogyakarta, Senin, untuk mengikuti Lokakarya Akselerasi Startup Agribisnis yang digelar Kementerian Pertanian.
"Lokakarya ini untuk kesekian kalinya Indonesia dipercaya sebagai tuan rumah. Fokusnya adalah bagaimana kita melakukan percepatan pertumbuhan startup di bidang agribisnis," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Syukur Iswantono seusai membuka "Workshop on Accelerating Agribusiness Startups".
Menurut Syukur, dalam lokakarya itu dihadirkan narasumber dari pengusaha agribisnis di Asia. Seluruh startup peserta lokakarya itu diharapkan mampu menyerap materi sehingga meningkatkan produktivitas masing-masing.
"Kami berharap khususnya bagi peserta dari Indonesia bisa mengambil manfaat dan mampu bertukar pikiran dengan startup dari negara lain sekaligus memperluas jaringan di bidang agribisnis," kata dia.
Sesuai dengan Nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, kata Syukur, Kementan terus mendukung peningkatan produktivitas sumber daya manusia, khususnya di bidang pertanian.
"Selama ini alhamdulillah produktivitas pertanian kita meningkat dari tahun ke tahun. Ekspor meningkat, GDP (produk domestik bruto) juga meningkat selama empat tahun terakhir ini dan mudah-mudahan dengan workshop ini bisa memunculkan sturtup tumbuh lebih cepat lagi," kata dia.
Menurut Syukur, Indonesia layak menjadi model dalam aspek penumbuhan sturtup bidang agribisnis di ASEAN karena jumlahnya terus meningkat. Mereka memiliki peran memperpendek jalur distribusi antara petani dengan pasar.
"Yang jelas para pemuda kita lulusan perguruan tinggi sekarang ini mau menggeluti bisnis pertanian. Bagi mereka bisnis pertanian sekarang imejnya berubah. Jika dahulu imej-nya kotor, miskin, sekarang bagi mereka bisnis pertanian merupakan peluang untuk menjadi maju, bersih, dan modern," kata Syukur.
Sejumlah stratup yang hadir dalam lokakarya itu berasal dari Bangladesh, Kamboja, China, Indonesia, Korea, Pakistan, Iran, India, Jepang, Laos, Malaysia, Nepal, Filipina, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam.***1***
Berita Lainnya
Anggota DPRD Kulon Progo meminta tingkatkan anggaran sektor pertanian
Kamis, 25 April 2024 11:37 Wib
Bupati Sleman tegaskan pembangunan pertanian menjadi prioritas utama
Rabu, 24 April 2024 15:29 Wib
IPB University-Dezhou University, China, bahas pertanian
Selasa, 23 April 2024 4:55 Wib
Kementan dukung pompanisasi tingkatkan produksi pertanian di Gunungkidul
Senin, 22 April 2024 18:07 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Gunungkidul optimalisasi sektor pertanian turunkan kemiskinan
Jumat, 19 April 2024 14:02 Wib
Tanaman padi seluas 570 hektare di Kulon Progo diasuransikan
Kamis, 18 April 2024 14:43 Wib
Kementan: Listrik masuk sawah untuk optimalkan pompanisasi
Senin, 15 April 2024 6:14 Wib